Yona Evasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Webinar 4. Tantangan ke 153
Webinar 4

Webinar 4. Tantangan ke 153

Webinar MediaGuru IV Launching Majalah Literasi Indonesia.

Peserta Webinar yang sudah mendaftarkan diri dan tidak dapat masuk zoom, dapat mengikuti melalui live streaming youtube di https://youtu.be/eSUkIwEvv. Acara dimulai pukul 08.00 sampai dengan selesai. saya mengikuti webinar melalui youtube karena tidak dapat masuk zoom. Acara di pandu langsung oleh Bapak Mohammad Ihsan (Pemimpin Umum Media Guru Indonesia dan CEO Gurusiana). Beliau menjelaskan bahwa embrio lahirnya majalah literasi Indonesia berasal dari Majalah Mediaguru.id.

Beliau mengubah formatnya menjadi Majalah Literasi Indonesia (ber-ISSN). Keynote Speaker Bapak H. Hendri, S.Ag., M.Pd. (Kepala Kantor Kementerian Agama Sumatra Barat, Tokoh Literasi Nasional 2019) Beliau menjelaskan Literasi sebagai bagian dari perjuangan kita. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ihsan dan Media Guru yang telah menggerakkan literasi di Indonesia.

Gerakan Media Guru luar biasa. Beliau mengulas hasil survey PISA: Ranking Indonesia ranking 62 dari 72 negara, penguasaan sains 64 dari 72 negara. Urutan literasi 66 dari 72 negara. Kebijakan yang beliau lakukan dalam bidang literasi ada 6 (enam) langkah dilakukan secara masif, terstruktur dan sistematis (MTS). Kebijakan tersebut adalah:

1) Memilih dan Meng-SK-kan Kepengurusan Komunitas Penulis dan Penggiat Literasi (KPPL) Sumatra Barat.

2) Mendorong dan menggerakkan masyarakat Sumatra Barat dalam menggerakkan Literasi.

3) Memotivasi pembentukan KPPL tingkat kabupaten/kota se-Sumatra Barat.

4) Memberikan penghargaan kepada kepala kemenag Kabupaten/Kota se Sumatra Barat. Tiada hari tanpa workshop menulis.

5) Menggerakkan dibuatnya pojok literasi. Di Kanwil kementerian Agama Sumatra Barat pojok literasi. Sudah diresmikan oleh wakil menteri agama. 6) Memberikan reward kepada alumni KPPL, yaitu dapat bertatap muka dengan kakanwil secara langsung, tanpa protokoler, menikmati kopi pagi, siang, dan sore), foto bersama kakanwil. Beliau sangat yakin bahwa kemajuan bangsa akan muncul dengan literasi.

Guru-guru mempunyai kewajiban Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Implementasi dari literasi, diantaranya mampu menulis dengan hasil Buku. Karya berupa buku dapat diajukan dalam kenaikan pangkat. Naik pangkat akan meningkatkan peluang rezeki, jabatan. Bahkan, beliau mempromosikan jabatan kepala sekolah dari para penulis. Melalui kegiatan literasi dan menghasilkan buku akan diperoleh ilmu yang bermanfaat, meskipun penulisnya sudah tiada.

Menulis itu Ibadah, menyenangkan, menginspirasi, memunculkan ide-ide, membuat orang lebih dari orang lain, mengangkat harkat martabat bangsa, SDM kita meningkat dan endingnyaadalah mencerdaskan bangsa. Teruslah menulis, teruslah bergabung dengan MGI, memunculkan ide-ide cemerlangnya. Semoga menjadi bangsa yang beradab, maju, bermartabat, dan bangsa yang hebat. Sebelum mengakhiri sambutannya, beliau mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ihsan yang telah mencerdaskan guru-guru madrasah di Sumatra Barat.

Dengan dikukuhkannya beliau sebagai Tokoh Literasi Nasional, semangatnya meningkat melebihi sebelumnya.

A. DEVON (SOLV = Solusi Lembaga Visioner) Visi: Menciptakan iklim belajar mengajar yang menyenangkan, meningkatkan kesejahteraan bagi pengajar, dan memberikan solusi bagi pelajar. Masih banyak pengajar yang hidup di bawah garis kemiskinan. Bagaimana guru-guru dapat mengentaskan siswa-siswinya dari kemiskinan, kalau gurunya masih hidup dibawah garis kemiskinan. SOLV agak ber beda dengan yang lain. Diharapkan Ibu/Bapak Guru yang bergabung melalui SOLV dapat: 1) Mendapatkan penghasilan tambahan 2) Fokus belajar ilmu baru untuk terus disalurkan kepada anak didiknya 3) Dapat meluangkan waktu lebih banyak dengan keluarga di rumah, karena dapat mengatur waktu sendiri, dapat menghasilkan uang kapan saja dan dimana saja Jhon Budiman dari SOLV Asal SOLV: Apa yang dapat kita lakukan untuk Indonesia khususnya guru-guru. SOLV adalah aplikasi untuk belajar melalui online. Dengan adanya COVID-19, kita belajar seperti air. Jangan sampai COVID-19 menghentikan kita untuk belajar. Akan mengadakan lomba menulis buku. Anggap saja sebagai latihan. Menulis online di rumah saja.

B. Dr. Eko Prasetyo, M.Si. (Pimpinan Redaksi Media Guru). Beliau mengambil tema: Membincang Tradisional Media VS. New Media Mau tidak mau, kita dipaksa dari media tradisional menuju media digital. Kemarin melihat televisi, sekarang melihat youtube. TV menyatukan indera penglihatan dan pendengaran. Berapa banyak Koran yang tutup pada tahun 2015.

Contoh: Sinar Harapan. Visi besar Majalah Literasi Indonesia. Apa perbedaan mendasar media tradisional dan media digital? Media masa besar yang terdapat di Amerika misalnya, Washington Post, akhirnya tumbang pada tahun 2007. Anda menulis di koran itu prestisius. Menulis di Media Sosial dan viral itu sangat prestisius karena dapat saling berinteraksi. Audiens dapat memberikan umpan balik secara simultan dan mengintegrasikan beberapa aspek sehingga dapat berinteraksi secara langsung antara penulis dan pembaca (direct interaction).

Di Era Media Baru, semua orang berpotensi menjadi pewarta. Dulu, untuk menjadi wartawan harus melalui pendidikan khusus, tetapi sekarang semua orang dapat menjadi pewarta atau sharing informasi. Apa tujuan menulis? Agar dibaca orang (jangan menjadi penulis egois), dibaca sendiri, tertawa sendiri. Beliau menceritakan ketika dulu bekerja di Jawa Pos bagian desk Opini: menerima 200-300 tulisan.

Namun tulisan guru terbatas masuk ke Jawa Pos. Mengapa demikian? karena ada faktor seleksi. MediaGuru mendorong para guru untuk menulis sejak 2016. Majalah literasi Indonesia, sangat mungkin dibaca oleh ratusan ribu orang. Kalau di Koran terbatas yang berlangganan. Majalah ini gratis dan dapat diunduh secara gratis. Berskala nasional Kreativitas Anda akan dinilai sebagai portofolio angka kredit. Ada kepentingan eksistensi dan personal branding. Tulisan Anda dijamin dibaca oleh ratusan ribu orang.

C. Abdur Rohman (Redaktur Pelaksana MGI) Beliau menyampaikan materi tentang pentingnya peran fotografi pada sebuah naskah atau tulisan. Abdur Rohman (Roy) menyampaikan bahwa fotografi memiliki peran penting untuk membantu pembaca agar lebih mudah memahami tulisan para penulis. Abdur Rohman menyampaikan bahwa foto-foto untuk tulisan dapat dihasilkan dari smartphone (gawai), tidak harus menggunakan kamera canggih.

Menurut Bapak Abdur Rohman, handphone juga bisa menghasilkan karya foto yang bagus dengan catatan harus memperhatikan Hukum 3 (Rule Of Third),yaitu

1) mengambil sudut pandang (viewpoint),

2) memilih obyek foto yang terbaik, dan

3) memilih komposisi gambar.

Ada beberapa jenis foto dan ruang lingkupnya antara lain: 1. Foto manusia (Human Photography), 2. Foto alam (Nature Photography), 3. Foto arsitektur (Architecture Photography), 4. Foto ekspresi (expression atau Still Life Photography) 5. Foto jurnalistik (Journalistic Photography). Setelah saya mengikuti Webinar MediaGuru IV, semakin membuka wawasan yang luar biasa tentang gerakan literasi yang telah dilakukan oleh beberapa daerah di Indonesia. Semakin giat kita berliterasi, semakin menunjukkan banyaknya ilmu pengetahuan yang belum kita kuasai. Wawasan tentang kelayakan sebuah tulisan untuk di publish, dan pentingnya fotografi bagi sebuah tulisan.

Selamat dan sukses atas dilaunchingnyaMajalah Literasi Indonesia. Semoga semua provinsi di Indonesia memprioritaskan kebijakan gerakan literasi, sehingga Indonesia semakan hebat bermartabat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post