Yona Evasari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Webinar Luar Biasa. Tantangan ke 114
Webinar Luar Biasa

Webinar Luar Biasa. Tantangan ke 114

Rasa syukur tentunya saya sampaikan kepada Allah, SWT yang sudah memberikan kesempatan yang sangat berharga dapat bergabung di Webinar III, dengan narasumber guru-guru penggerak khususnya di bidang literasi yang sangat luar biasa.

Berbagai konsep dan perjuangan mereka lakukan tanpa ruang dan waktu. Pengabdian yang sangat patut kita teladani sebagai tenaga pendidik. Terlebih guru penggerak Mas Elly Alpes Jusa seorang guru yang berani berkorban dalam mencerdaskan anak bangsa di pelosok negeri ini. Menguak tabir kenangan 10 tahun silam. Saya yang dahulunya juga pernah mengajar didaerah yang tergolong sulit juga di Tanah Datar, menjadikan saya merasakan apa yang dirasakan bapak Elly Alpes ini, memang sedikit sulit mengajar didaerah pedalamam ini, dimana lokasi sekolah jauh dari pusat kecamatan, apalagi pusat Kabupaten, akses sekolah yang sulit, medan yang berlumper, binang buas yang menghadang, sulitnya akses komunikasi serta tidak adanya aliran listrik menjadikan sebuah tantangan mengajar yang luar biasa. Daerah tempat saya masih belum tergolong sulit ternyata jika dibandingkan apa yang diceritakan bapak Elly Alpe ini, kesekolah kmi masih bisa ditempuh dengan kendaraan bermotor walaupun sulit. Seentara bapak Elly harus menaiki perahu yang tergantung arus sungai, Pekerjaan dan pengorbanan yang sangat luar biasa.

Saya setuju dengan pendapat Pak CEO. Benar adanya, suara semacam Mas Elly Alpes patut didengar oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Belum lagi adanya tindakan-tindakan lain yng diraakan saat pulang dan pergi mengajar. Salah satunya Pak Pratono tentunya harus mendengar suara Mas Elly Alpes Jusa. Jeritan dan pengabdian yang diberika para guru daerah terluar perlu dipertimbngkan bagi kita semua. Terutama pihak Kemetrian.

Semua nara sumber pada kegitan webinar III ini memnag sangat luar biasa dalam mengembangkan litersi ditempat tugas mereka, usaha dan dedikasi yang mereka berikan patut diciontoh dan diapresiasi. Sungguh pilhan tepat yang diambil pihak MG. Dima para narasumber ini memang guru penggerak luar biasa. Kepana, Sebab saya pun sangat sadar tidak sehebat mereka dalam menggerakan literasi di sekolah tempat kami melaksanakan tugas.semua ilmuu yang mereka berikan insyaallah akan diupayakan juga unutk sekolah dimasa depan.

Dengan adanya kegiatan Webinar III, semakin menambah wawasan dan motivasi untuk terus bergerak. Banyak kiat yang disampaikan oleh para narasumber yang sangat luar biasa. Saya jadi merinding dan teringat kenangan 10 tahun silam, saat mengabdi di daerah sulit. ketika mendengarkan arahan serta curahan pengalaman Mas Elly Alpes saat memaparkan pengalaman yang sangat luar biasanya. Hidup mengabdikan diri dengan fasilitas yang sangat kurang. Tapi dengan kegigihannya, Mas Elly Alpes terus bergerak dalam menciptakan generasi yang cerdas dan berakhlak. Perjuangan yang sangat luar biasa dan sangat patut diberikan apresiasi bagi kita semua.

Demikian pula dengan CEO yang terus memberikan motivasi kepada para guru di seluruh pelosok untuk terus berkarya. Keberadaan MediaGuru memang tidak perlu diragukan lagi kiprahnya di negeri ini. Kebersamaan sangat kental di dalamnya. Itu sebabnya saya menulis dalam gurusiana “MediaGuru Pematri bhinneka tunggal ika”. Inilah fakta yang menjawabnya dengan kegiatan Webinar III. Semua guru terwakili bergabung dari Sabang sampai Merauke.

Penantian yang tidak sia-sia saya lakukan. Saat webinar kedua, saya mulai mengikutinya. Oleh karenanya rasanya tidak salah bila dalam gurusiana saya mengangkat judul Webinar sebagai fasilitator bagi guru penggerak kemaren. bukti keutamaan Webinar III yang menghadirkan guru-guru penggerak. Kegiatan Webinar ini benar-benar sangat bermanfaat dan patut untuk dilanjutkan. Saya sangat yakin sang komandan sudah berada di depan dengan berbagai konsep cemerlangnya serta para Nara Sumber yang sungguh hebat dan luar biasa, memang pantas menjadi guru penggerak, sesuai dengan defenisi yang disampaikan oleh Bapak Praptono, bahwa guru penggerak adalah “pemimpin perubahan” dengan kompetensi “Berdaya dan Memberdayakan”.

Selain bapak Elly Alpes ada juga narasumber yang sangat manrik perhatian juga yakni

Bapak Praptono Dirjen GTK Kemdikbud selaku keynote speaker menyampaikan kabar gembira yang menyegarkan. Semua guru bisa menjadi guru penggerak, dengan catatan harus mengikuti Program Guru Penggerak. Program Kemdikbud ini akan launching beberapa waktu lagi. Tidak ada pembatasan guru ASN atau honor, laki-laki atau perempuan, senior maupun junior.semua bisa mendaftar selama kuota masih memungkinkan. Program tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai PISA Indonesia.

Bapak Alphian Sahruddin, dengan semangat berusaha mengajak teman-teman untuk menikmati kebahagiaan melalui giat literasi. Selesai mengikuti kegiatan Sagusabu, pikirannya terus bergejolak untuk membagi kebahagiaan yang dirasakan saal pelatihan pada teman-teman gurunya di Sulawesi Selatan. Melalui perjuangannya yang amat gigih beliau berhasil menyelenggarakan Sagusabu hingga lima Angkatan.

Beliau mengandalkan peserta yang mempromoskan kegiatan literasi yang telah dilaksanakan juga buku-buku yang dihasilkannya. Dengan cara ini, peserta giat literasinya semakin tahun semakin bertambah. Salam hormat, Pak!

Ibu Tri Sulistina, berjuang menggerakkan literasi di Jawa Timur. Beliau mengajak siswa dan para guru untuk melakukan giat literasi yang dimulai dengan pelaksanaan kegiatan membaca selama satu jam pelajaran setiap hari di sekolahnya. Selanjutnya, melalui pendekatan yang komprehensif terhadap pejabat pemangku kebijakan, beliau berhasil memperoleh dukungan utnuk menyelenggarakan pelatihan giat literasi bagi para guru. Sebelum memotivasi para guru, beliau memulai dengan menggerakkan diri sendiri sehingga mampu menghasilkan beberapa buku yang berkualitas. Sungguh hebat, Ibu Tri!

Ibu Dian Intan Marsifa Fauzia dari Belitong, telah menggerakkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar dengan program literasinya. Langkah yang dilakukannya melalui self-action, school action, dan worldwide action. Selain itu, beliau menggerakkan minat baca siswa melalui strategi uang seribu kemudian berlanjut pada bookstory sebagai bentuk laporan hasil giat literasi yang dilakukan oleh siswa. Langkah nyata beliau membuat sekolah ini meraih prestasi dalam lomba literasi tingkat provinsi hingga tingkat nasional. Sungguh, guru penggerak sejati!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah.semoga terus danbterus berkarya

09 May
Balas

Alhamdulillah.semoga terus danbterus berkarya

09 May
Balas

Pengabdianmu di daerah terpencil membuahkan hasil say, bs berkarya didalam keadaan.

08 May
Balas



search

New Post