OLEH

Yonnedi.M, S.Ag.M.Pd

Sebesar apapun jasa seorang alumni mereka tetap mencintai almamater nya tanpa mengurangi Dan membedakan mereka semua. PP thawalib tanjung Limau berduka karena seorang alumni yang juga guru besar di UIN Padang pergi tidak kembali. Beliau satu satunya guru besar bahasa Arab d Sumatra. Beliau juga berasal dari sawah tangah batusangkar Yang berjarak 5 kilometer dari kampus PP thawalib tanjung Limau Simabur batusangkar. Beliau Rencana akan d kebumikan di sawah tangah besok setelah diselesaikan mandi Dan pelepasan serta di sholat kan d kampus UIN Padang, rencana jam 9 berangkat Dari UIN Padang menuju batusangkar. Kami guru dan pegawai PP PP thawalib tanjung Limau insya Allah akan ikut mengantar kan beliau ketempat peristirahatan terakhir di sawah tangah.

Dua tahun yang lalu beliau pernah ketawalib tanjung Limau dalam acara menyongsong satu abad PP thawalib tanjung Limau Simabur bersama dua Orang alumni juga sama-sama guru besar. Karena tahun 2023 akan satu abad PP thawalib maka tahun 2019 di adakan menyongsong satu abad nya. Dalam acara tersebut prof tersebut sebagai salah seorang pemateri waktu itu. Penulis pernah menemani beliau saat itu untuk mencari orang tua pendiri pondok tersebut karena beliau masih hidup, Waktu itu PK prof bercerita tentang kedekatan Dengan istri salah seorang pendiri pondok pesantren thawalib ini begitu dekat dengan beliau saat belajar d pondok ini. PK prof menceritakan sebelum sampai ke rumah nya begitu dekat nya beliau dengan nya, jarak rumah beliau dekat dengan pondok ternyata setelah kami tiba di rumah beliau sebenarnya di pondok menyaksikan PK prof cuman kami tidak melihat nya. Ibu tersebut memang tidak tinggal di rumah tersebut karena anak anak beliau waktu kecil kecil dulu sama Dengan PK prof belajar di PP thawalib tanjung Limau sudah berhasil juga semua sehingga ibunya di bawah ke Jakarta Dan Palembang. Kami putar balik ke pondok sehingga di lantai dua bertemu di dekat tras di luar kelihatan oleh PK prof langsung di peluk seperti ibu nya sendiri mencurahkan kasih sayang nya sehingga ibu tersebut terkejut di tanya oleh PK prof kenal Jo ambo lai karena ibu tersebut mengenal suaranya PK prof dikatakan ibu tersebut masnal Yo...PK prof ketawa Dan memuji ibu tersebut sehingga bercerita panjang dengan ibu tersebut seperti anak Dan ibu maklum sudah 30 tahun lebih tidak bertemu.

Waktu sebagai pemateri pak prof merasa bahagia dengan perkembangan PP thawalib tanjung Limau jika di Banding pada masa beliau dulu cuman santri nya memang banyak pada masa beliau sebab semua hampir 8 ratus sekarang cuman 3 ratusan. PK prof Waktu itu menceritakan cerita nabi Yusuf sehingga begitu baik nya beliau memberikan materi sehingga banyak teman yang seangkatan dengan beliau d PP thawalib tanjung Limau bertanya dan saling menceritakan masa lalu di masa dulu. Yang paling teringat penulis waktu itu beliau mengatakan mobil semewah apapun kita didalam mobil bukan karena mewahnya tapi uang pembeli mobil tersebut Dengan uang bersih bukan uang korupsi atau uang haram. Jika uang hasil keringat sendiri walaupun mobilnya tidak mewah namun kita didalam nya pasti nyaman begitu juga sebaliknya....

Bersambung.......