Lulusan Lokal Kiprah Global
Bagi santri pesantren salafiyah nama Syeikh Zainuddin Al-Malibari penulis kitab fikih Fathul Muin yang hidup pada abad 9 H bukanlah nama yang asing karena kitabnya banyak dikaji seantereo nusantara dan dinegara-negara bermazhab syafi'i seperti malaysia, Mesir dan Yaman. Begitu pula ulama modern Syeikh Abul Hasan Annadawi penulis buku " Apa Kerugian Dunia Karena Kemunduran Islam", buku yang sangat populer pada abad 20 dan sering dikaji oleh aktifis pergerakan Islam. Pun, buku Sirah Nabawiyyah karya Syeikh Safiyurrahman Al-Mubarakfuri yang menjadi buku sirah nomor satu kejuaran menulis yang diselenggarakan oleh Rabitah Alam Al-Islami (OKI). Dalam bidang lain pun masih banyak tokoh yang mendunia contohnya CV Raman, pemenang hadiah Nobel fisika dan Rabindranth Tagore penyair dan penulis yang mendapatkan hadiah nobel bidang sastra.
Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa semua penulis dan tokoh tersebut adalah orang India yang dilahirkan, tumbuh, belajar dan menulis karya ketika tinggal di India. Mereka berkarya dengan mengandalkan potensi lokal kemudian terkenal dan akhirnya bisa berkiprah secara global.
Realita diatas terjadi bangsa India masih dalam kerajaan dan dibawah kekangan penjajah Inggeris. Saat ini pun spirit ini masih terasa jika kita mengurai peran bangsa India dalam percaturan global misalnya, bermigrasinya sumber daya manusia India ke negara-negara maju seperti Amerika dan Inggeris. Mereka banyak yang menempati posisi strategis diberbagai perusahaan. Cheif Executive Officer (CEO ) Google Sunder Pichai, misalnya, berasal dari India. Ia menyelesaikan pendidikan dasar dan sarjana di India kemudian meraih gelar MS dan MBA dari kampus ternama Amerika. Dengan gelar S2 tersebut dia bekerja sampai mencapai puncak karir sebagai CEO perusahaan jasa dan produk internet terbesar di dunia.
Selain itu, masih banyak nama lain yang menunjukkan betapa dominannya bangsa ini mengglobal dan berkiprah di negara-negara maju. Namun satu hal yang perlu digaris bawahi meski terjadi migrasi sumber daya manusia, mayoritas mereka adalah lulusan institusi lokal India. Kalaupun tidak murni lulusan lokal, namun durasi belajar mereka lebih lama di negaranya daripada di negara lain.
Ketika dihadapkan dengan realita ini mungkin diantara kita ada yang menyanggah dengan argumentasi bahwa Indonesia juga banyak memiliki tokoh atau ilmuan yang mengglobal. Sebut saja dibidang kajian Islam ada Syeikh Nawawi Al-Bantani dan Syeikh Yasin Al-Fadani. Kemudian dalam bidang IPTEK ada Prof. BJ. Habibi dan tokoh-tokoh lain.
Kalau kita cermati perjalanan hidup mereka yang telah mendunia, maka satu hal yang patut dipertanyakan adalah apakah mereka murni 'produk Indonesia' ataukah pernah didik di luar Indonesia.Penelusuran saya, hampir dipastikan semua pernah belajar di luar negeri baik dalam waktu yang lama atau singkat seperti yang terjadi pada Syeikh Nawawi Albantani, Yasin Al-fadani, dan Prof BJ Habibi. Dua ulama tersebut belajar, menulis karya dan menetap di Mekkah. Sedangkan BJ Habibi lama belajar di Jerman dan banyak menghasilkan karya dinegara tersebut sebelum akhirnya pulang ke Indonesia.
Mengaca pada kasus India, satu pertanyaan reflektif bagi kita semua apakah manusia Indonesia bisa mengglobal dengan mengandalkan kekuatan lokal. Pepatah mengatakan tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita mau berusaha. Globalisasi dan teknologi informasi yang berkembang cepat memungkinkan bangsa ini untuk mengglobal selama kita terus berusaha. Syaratnya sebagaimana terjadi pada bangsa India, budaya literasi bangsa ini meningkat dan bahasa global bisa dikuasai dengan baik. Sebab, mengglobal berarti kita menyampaikan pesan dan ide kepada orang lain yang memiliki kultur yang berbeda. Langkah awal dijembatani oleh bahasa yang bisa difahami oleh masyarakat dunia. Semoga.
Yosef Budiman, Alumni University of Mysore India. Guru Ekonomi MAN 2 Bogor
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Good job, pak yosef .