YOS HELZULMI

Saya adalah seorang laki-laki kelahiran Sumatera barat kabupaten pesisir Selatan kecamatan Bayang desa lubuk Gambir dan dilahirkan tepat pada tanggal 14 Februar...

Selengkapnya
Navigasi Web
SI BUNGSU

SI BUNGSU

Karya: Yos helzulmi,S.Pd.I

SI BUNGSU

Tidak terasa sudah memasuki tahun ke empat dan bertepatan di bulan ramadhan, dengan tanggal 16 di bulan Ramadhan pada tahun 2017,dimana hari itu, hari yang selalu menjadi sejarah dengan keluarga saya, dimana sejarah itu selalu pahit dikenang bagi keluarga saya.yaitunya adik saya yang paling bungsu. Laki – laki yang bernama dimel putra. Di pertengahan bulan puasa kami mendapatkan musibah adek saya sakit. Sebenar dia sakit sudah lama , sembuh dan sakit lagi. Satu tahun sebelum nya memang sering masuk rumah sakit, dan di rawat,dan waktu malam saya pernah ditelpon oleh pihak rumah sakit dan dikabarkan adik saya dirawat, dan pada hari itu dia dalam kondisi kerja di suatu perusahaan,waktu itu jam menujukan jarum pendek nya 01:00 Wib tengah malam, saya langsung menuju rumah sakit untuk memastikan berita tersebut. Dan saya langsung menuju keruang pendaftaran untuk memastikan , setelah itu sudah komunikasi dengan pihak rumah sakit, bahwah adik saya dirawat rumah sakit. Dan lama kemudian sembuh dan diperbolehkan pulang, kasih mc beberapa hari.

Dua bulan kemudian dikabarkan bahwa masuk rumah sakit lagi, dengan satu minggu di rumah sakit dan sembuh diperbolehkan pulang. kadang saya bertanya di dalam hati saya “ kenapa kamu sakit terus, kalau dah sakit untuk merawat kamu tidak ada, kita diperantaun, dengan hati sedih pengin menangis, karena kasihan melihat badan sudah kurus.

Beberapa bulan kemudian, di bulan puasa, sakitnya kambuh lagi badan nya habis , waktu sehat orang gemuk tinggih, dan bulan puasa sakit sampai di pertengahan bulan puasa, adik saya berkata” saya pengin pulang, mau istirahat di rumah” waktu itu dia sudah mengambil tiket tujuan batam – padang. Nah saya kepekiran. Kalau seandainya pulang kampung sendiri dengan kondisi yang tidak sehat, apa yang akan terjadi?.

Hati saya berkata , karena adik saya ini sudah mempunyai firasat yang kuarang baik. Nah akhirnya saya pulang untuk mengatantarkan pulang kampung, dari rumah sampai bandara dengan kondisi yang sangat perhatian, sampai dibandara untuk memasuki ruang tunggu kondisi sudah mulai turun, dia merasakan kedinginan, batuk nya tak berhenti, “ujar saya kamu yang sabar insya allah kita akan sampai dikampung. Dengan wajah yang begitu sedih, kamu tetap semangat. Sebenar saya dah menangis . dengan kondisi nya seperti itu.

Jam keberangkatan waktu itu ditunda terus dengan kondisi cuaca yang tidak bagus. Adik saya dah mulai gelisah karena tidak kuat dengan dingin, pada sudah pakai jaket. Beberapa jam kemudian tiba lah waktu berangkat, batam –padang. Selama di pesawat adik saya kedingan terus dengan wajah yang pujat, dan batuk tidak berrhenti. Lebih kurang satu jam perjalanan naik pesawat, sampai du bandara internasional minang kabau. Dan di sambut dengan keluarga yang dari kampung, dan meratapi dengan melihat kondisi yang sibungsu.

Dari bandara kami langsung menuju kekampung halaman, sebenarnya kami dua beradik jarang pulang, karena sibuk dengan pekerjaan , kalau pulang itu berita duka cita. Adri bandara menuju kekampung halaman dengan memakai waktu lebih kurang 4 jam. Selama di perjalan menuju kekampung sibungsu masih dengan wajah yang pucat.

Setelah lama diperjalan, akhirnya kami sampai kekampung halaman, dan mobil berhenti di depan rumah, sanak saudara sudah berdiri di depan rumah untuk menyambut kedatangan kami, tapi sayang ibunda tercinta sudah mendahului kami semua. Kami turun dari mobil kakak-kakak menghampiri kami dengan tangisan dan ratapan, saya pun ikut menangis dengan melihat kondisi adik seperti ini.setelah duduk dirumah dan tiduran wajah nya dah muali bagus dan semangat, “adik saya berkata enak di kampung, sejuk damai , tenang dan tentram.

Kami sudah tiga hari dikampung, kondisi sibungsu mulai memburuk, suka ngomong sendiri, kadang ketawa sendiri. Kadang nangis, badan semangkin kurus , makan kurang, pikiran nya kemana-mana, padahal ini sudah pengunjung bulan ramadhan karena tiga hari lagi lebaran , dia berkeinginan untuk shalat di mesjid, dan memakai baju koko yang bagus, lebaran tiba dengan kondisi sibungsu tidak memungkinkan akhir tidak pergi kemesjid dirumah. Selesai shalat idu fitri kami keluarga saling memaafkan, dan sibungsu juga memintak maaf kepada sanak saudara semua. Dan tak mau kalah dia membahagiakan ponakan, dengan mengasih THR buat ponakan,

Hari tetap berlalu sudah malam adik saya ini sakit mulai kambuh, dia nak mau pergi, ngomong sendiri,dan tidak bisa diam, saya menghapiri adik saya ini. Kamu kenapa ? apa yang terjadi, dia mau jawab, dengan kondisi baring di kasur hari larut malam,kondisi nya semangkin parah, ngomong kemana-mana, sampai pagi kami tidak bisa tidur, sudaraku semua tidak bisa tenang dengan kondisi seperti ini.

Dan si bungsu memintak saya suruh kakak yang dirantau untuk pulang, karena katanya kangen, kami sudah telp kakak yang merantau di Bengkulu dan di kota Padang, di tengah sakitnya tambah parah, arang kampung menyarankan untuk panggil orang pintar ( dukun ),kemudian kakaku coba panggil orang pintar, kemudian orang pintar sudah datang, dan langsung menuju kearah adik saya, adik saya berkata” kamu ngapain kesini “ujar adik saya” lalu pak dukun untuk coba mendekati adik saya, adik saya sudah ketakutan lihat pak dukun, “ saya mau pergi, awas awas, jangan halangi saya. Dan beberapa menit kemudian, pak dukun coba untuk mengobati adik saya, sebelum pak dukun memulai, memintak izin sama seluruh keluarga saya. Pak dukun langsung mencoba untuk mengobati, dalam pengobatan adik saya ini tidak bisa diam di tempat tidur, mau pergi, berbicara tak jelas, dan malah mau berantam sama bapak yang mengobati,dua hari berobat sama bapak dukun, tapi bapak tersebut tidak kuat, kami juaga bertanya sama sebenarnya adik sakit apa pak ? “ bapak itu menjawab “ di guna-guna sama pacar nya, kemudian ada tiga yang coba membunuh adik saya ini dengan cara ilmu dalam. Kalau tak di obati adik saya bisa meninggal. Akhirnya kami sekeluarga langsung cemas dengan berita tersebut, dia tak berhenti ngomong, saya coba lagi mendapingi adik saya, dengan air mata yang menetes, “ dimel kamu yang kuat, uda percaya kamu bisa melewati semua ini, banyak lah istifar, kami sekeluarga sayang sama dimel, kamu yang tenang , ayo tidur, kemudi adik saya berkata” suruh dukun itu pergi dia akan membunuh ku , aku takut, dia akan membunuhku, nanti aku bisa mati, itulah perkataan adik saya.

Hari sudah mulai subuh mata pun tak bisa tertidurkan , akhir nya kakak ku yang dari bengkulu datang, turun dari mobil langsung mendekati adik, meratapi, karena kami sudah lama tak berjumpa, biasanya kami komunikasi lewat telpon.dan kakak yang dari padang pun datang akhirnya sudah berkumpul semunya. Kami kakak beradik semua wajahnya sedih , air mata mengalir, melihat kondisi adik yang bungsu terbaring, badan sudah kurus, wajah sudah pujat,

Selama saya di kampung saya selalu mendapingi si bungsu, dan saya juga merawatnya, karena ibu kami sudah almarhum, saya mandikan , berjalan tidak bisa, kami angkat bersama- sama

Sebelum meninggal si bungsu, kami coba lagi untuk berobat dengan dukun kampung, alhamdulillah ada angsuran nya , tapi dalam pengobatan itu juga ada perlawanan ,antara dukun dengan orang yang menguna-gunakan adik saya, sempat ada perlawanan.pada hal dalam kondisi sakit tapi ada kekuatan adik saya untuk melawan dukun, pengobatan berjalan selama tiga jam, kemudian pak dukun sempat berinteraksi dengan dukun yang coba membunuh adik saya, dan kesimpulan hasil dari pembicaranya, bahwa adik saya ini mau dibunuh .

Malam terakhir buat adik sayahari sudah menunjukan jam delapan malam, penyakintnya tambah parah,pak dukun selalu memantau adik saya, karena adik saya dalam kondisi kesakitan, hari tambah larut malam, sudah menunjukan jam 10 malam, kami sekeluarga sempat berunding , gimana sibungsu ini di bawa kerumah sakit, mungkin kita bisa lihat hasil pemriksaan dari dokter, malam itu juga kami bawa kerumah sakit, mengunakan mobil saudara, kami sekeluarga dan saudara yang lain juga banyak ikut.

Sampai di pukesmas, niat kami mau mintak rujukan dari pukesmas, supaya bisa di rujuk kerumah sakit, kebetulan pukesmas sudah tutup karena sudah malam, kemudian dari pihak pukesmas untuk menyarankan langsung kerumah sakit. Sudah ada perintah seperti itu kami langsung menuju rumah sakit dengan perjalanan satu dari kampung, sampai di rumah sakit sibungsu langsung masuk UGD. Dan perawatnya menyarankan untuk mengurus adminirasi untuk rawat inap. Akhirnya saya memutuskan kepada keluaraga saya, untuk mengurus administarsi biar saya, saya langsung bergerak, saya langsung untuk mengurus, hari sudah menunujukan jam 12 malam, semua sudah selesai di urus, kemudian saya ini di bawa kelabor untuk di sken seluruh tibur, dan ambil darah , selesai di scan, adik saya keluar dari labor , dan masuk ruang UGD, adik saya kondisi nya sudah memburuk, dia sudah lemas, dan saudara saya sudah pada menangis semua, saya sempat bisikan” mel tungu uda, uda mau ngatar sampel darah kelaboratorium, adik saya jawab dengan senyum, saya berlari untuk menuju kelabor, tetapi kaki saya ini berat untuk dibawa lari, akhirnya saya sampai kelabor untuk mengatarkan sampel darah. Kemudian selesai di labor saya langsung menuju sibungsu, saya dengar dah pada nangis , bapak saya juga menangis, saya langsung mendampingi adik saya, saya langsung pegang tangan nya, sambi saya bisikan untuk istifar, adik saya dah memegang tangan saya dengan keras dan sibungsu tarik nafas beberapa kali, saya ngak kuat menahan ayo dimel, kamu pasti kuat, uda bawa kamu dari batamuntuk menuju kekampung, supaya kamu sembuh,tapi apa boleh buat sibungsu meningal dalam pelukan saya, saya langsung berteriak, dimel ayo bangun dimel, bangun dek , ayo kita balik lagi kebatam, menangis tidak ada berhentinya. Semua pada nangis, kakak ipar menghampiri saya, sudah dimel sudah tenang, kamu yang kuat, kalau kamu tak berhenti menangis, kasiah bapak,dan kakak mu sudah pingsan, sambil saya istifar, saya tanam kan dalam hati saya, untuk tidak menangis, saya menghampiri kakak semua saya sampaikan untuk tidak menangis lagi, akhirnya mereka berhenti, dan kakakku yang rantau bengkulu karena sudah lama tak ketemu,dia pingsan tak sadarkan diri.

Almarhum meningal jam satu malam di rumah sakit, setelah satu jam ,kami sekeluarga pulang untuk membawa almarhum dengan ambulance. Sampai dikampung jam 2 malam,tangisan dan air mata tidak bisa dibendung, air mata bercucuran, almarhum keluar dari ambulance, disambut dengan tangisan, kami kakak beradik tak henti-hentinya menangis, kamu si bungsu, kamu belum nikah, selama hidupmu selalu membahagiakan kelurga, semoga kamu tenang disana. Surga sudah menunggu mu.

BERSAMBUNG

#KISAH NYATA

Batam, 23 Mei 2020

YOS HELZULMI,S.Pd.I

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga si bungsu mendapat tempat di Surga_Nya...Aamiin...

24 May
Balas

Amin terima kasih buk atas doanya, salam kenal dari saya

24 May

Diujung cerita rasny sayapun ikut larut dalam kejadian itu. Semogs si bungsu di tempatkam di tempat yang terbaik olehNYA

24 May
Balas

Amin buk . Terimakasih atas doanya, dalam literasi

24 May

Sudah abang follow.

04 Jul
Balas

Terimakasih bang.semoga sehat selalu amin

04 Jul

Wah..ceritany keren..salam literasi dari Bondowoso

05 Jul
Balas

Terimakasih buk.salam kenal juga dari batam

06 Jul

Terharu, semoga si bungsu mendapat tempat di sisiNya

28 May
Balas

Amin terima kasih buk

04 Jul

Mantab tak lama lagi jadi buku

26 May
Balas

Ya pak terima kasih atas motivasi

28 May

Ikut berduka

24 May
Balas

Terimakasih pak. Salam kenal

24 May

Semoga Allah memberikan tempat yang sebaik-baiknya buat si bungsu. Aamiin..

30 May
Balas

Amin.terima kasih buk

08 Jun

Mantap

23 May
Balas

Terimakasih pak. Mohon koreksian nya pak sudah bisa mantap

23 May

Salam kenal bang!

05 Jul
Balas

Ya pak salam kenal. Kami dari batam

05 Jul



search

New Post