YOSI GUMALA

Kepala UPTD SDN 06 SARILAMAK.Harau.Lima Puluh Kota Sumbar...

Selengkapnya
Navigasi Web
IKAN BANYAK TURUT BERJASA PADA MASA PENJAJAHAN

IKAN BANYAK TURUT BERJASA PADA MASA PENJAJAHAN

IKAN BANYAK TURUT BERJASA PADA MASA PENJAJAHAN

Oleh: Yosi Gumala

Sebuah catatan saat penulis berkunjung ke objek wisata ikan banyak di kabupaten Lima Puluh kota.Sumber dari tulisan ini adalah hasil perbincanggan dengan salah seorang pedagang dilokasi ikan banyak tepatnya di Nagari Pandam Gadang kecamatan Gunuang Omeh.

Ikan banyak merupakan salah satu dinasti wisata yang sangat indah di Lima Puluh Kota. Disini kita dapat merasakan sensasi yang wow banget menurut saya. Rombongngan ikan (ikan gariang) yang banyak dapat berakrab dan bercengkrama dengan kita. Dengan cara memberinya makan berupa kerupuk. Saat kerupuk dilempar maka ikan akan berebutan menyambar, bahkan yang lebih serunya ikan dapat memakan makanan dari tangan kita secara langsung. Selain kerupuk ikan ini kabarnya juga suka makan jeruk. Apakah disini ada JESIGO (jeruk siam gunuang omeh) hingga ikan juga doyan jeruk, saya juga tidak tau.

Satu fakta unik adalah ikan banyak ini menjadi ikan larangan hanya pada titik tertentu saja, jika sudah berada pada lokasi selain dari lokasi tempat yang dilarang maka ikan ini boleh dimakan, namun jika berada pada lokasi yang dilarang ikan ini dapat dimakan, namun menurut penuturan orang tua yang berdagang disana akan menimbulkan efek pada orang yang memakannya. Akibat yang ditimbulkan berupa penyakit bahkan sampai meregut nyawa, walau kita semua tau ajal seseorang sudah diatur oleh Allah SWT.

Dahulu saat orang pertama memasukan ikan kedalam sungai ini untuk menjaganya maka ikan ini diberi uduah. Akibat dari uduah barang siapa yang memakan tanpa izin yang punya maka akan berakibat tidak baik baginya. Makanya tidak ada yang berani menagmbil ikan hingga ikan dapat berkembang biak dan menjadi banyak. Hingga saat ini ikan disungai ini banyak sehingga disebut ikan banyak.Walaupun orang yang memberi uduah sudah lama sekali meninggal, namun menurut kepercayaan masyarakat sekitar pengaruah uduah tidak hilang.

Cerita menarik lainnya adalah pada masa penjajahan Belanda, tantara Belanda menangkap ikan-ikan ini dan membawa dengan mobil mereka. Setelah memakan ikan-ikan itu maka tantara Belanda mati semua.Ternyata ikan turut andil dalam perjuangan bangsa Indonesia dengan caranya sendiri. Ikan berjasa turut berjasa membantu para pejuang melumpuhkan musuh.

Begitulah sekilas cerita yang dipaparkan pada penuliskebenarannya hanya orang tua itu dan orang tua sebelumnya yang menceritakan secara turun temurun.

Lembah Harau, 5 Juni 2021

Menuis di gurusiana tiada henti

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ternyata ikan pun ikut berjasa. Sukses selalu buat Ibu Yosi Gumala.

05 Jun
Balas

Iya pak Bambang selain jasa membuat kita sehat, juga ikut andil dalam perjuangan.Terimakasih pak salam sukses .

05 Jun

Sama-sama ibu, Selamat malam.

05 Jun

Wah ada ikan segitu banyaknya disana, saya blm pernah ke sana bun. Apakah ikannya sama dgn jenis ikan yang di sungai tanang?

07 Jun
Balas



search

New Post