YOSSILIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GTK PAUD DIKMAS PONTIANAK

GTK PAUD DIKMAS PONTIANAK

Tanda Tangan Menjadi Buku

Terlintas di benak saya untuk apa kita harus menulis. Keuntungan apa yang akan saya peroleh. Manfaat apa yang saya rasakan dari menulis?. Apakah saya bisa jadi penulis!. Semua anggapan itu saya ketepikan dari benak saya.

Pengalaman pertama saya mengikuti pelatihan menulis di Jakarta. Kelas ini adalah kelas terdekat yang bisa saya jangkau dari daerah saya, meskipun harus menyeberang lautan untuk mendapatkannya.

Pendaftaran dan penginapan semua menggunakan biaya mandiri. Begitulah karena semangat dan berkeiningan menjadi seorang penulis. Sebagai seorang guru yang menerima dana sertifikasi. Hal ini saya manfaatkan untuk pengembangan diri saya.

Saya mengikuti pelatihan pada hari pertama. Dengan percaya dirinya saya mengambil posisi paling depan. Sebelum pemaparan dari nara sumber, masing masing peserta ditanya.

“ Bapak dan Ibu sudah berapa karya buku yang ditulis.”

Ada yang jawab dari belakang “saya sudah punya 5 buku.”

“Saya sudah 10 buku.”

Saya hanya tertunduk malu, dengan percaya dirinya saya duduk di depan ternyata saya bukan apa-apa dibandingkan teman yang lain. Satu bukupun ngak punya.

Setelah pemaparan materi oleh nara sumber. Selang beberapa waktu nara sumber menghampiri para peserta. Menanyakan tentang apa yang akan ditulis. Lagi-lagi teman yang lain sudah memiliki ide yang akan ditulis. Sementara saya belum menemukan ide yang akan dituangkan menjadi sebuah tulisan.

Sebuah tantangan yang dilontarkan oleh nara sumber.

“Apakah bapak dan ibu bisa menerbitkan satu guru satu buku. Jika anda mempunyai komitmen silahkan tanda tangani spanduk yang telah disediakan.”

Satu persatu peserta mulai melangkah menuju spanduk dan membubuhkan tanda tangan. Lalu apa yang terjadi dengan saya. Dengan tekad dan keyakinan bahwa saya juga harus bisa melahirkan sebuah buku. Bismillah.

Dengan langkah pasti saya ikut juga membubuhkan tanda tangan, dengan harapan bisa melahirkan sebuah buku.

Setelah pelatihan usai. Saatnya kembali ketempat tugas. Rasa malas mulai menghantui saya, untuk memulaipun enggan rasanya. Satu hal yang membuat saya sadar akan tanggung jawab untuk menyelesaikan buku adalah sebuah tanda tangan yang saya bubuhkan di spanduk.

Rasa malas saya berantas dengan berbagai cara. Walaupun kesibukan sebagai seorang pendidik dan seorang ibu rumah tangga. Saya menyempatkan dan meluangkan menulis disaat selesai sholat malam. Ternyata ini sangat manjur. Akhirnya buku saya pun lahir satu persatu.

Banyak manfaat yang saya rasakan dari menulis diantaranya jadi terkenal, memudahkan saya dalam proses naik pangkat, menjadi satu point tambahan saat saya mengikuti guru berpretasi. Alhamdulillah

Ternyata guru mulia karena karya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Gimana cara menulis buku ? Salam kenal...

17 Feb
Balas



search

New Post