YOSSILIA

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
UN Paket C

UN Paket C

Ujian Nasional salah satu momok yang sangat ditakuti oleh orang yang mengikutinya. Kenapa tidak? Karena merupakan penentuan dalam kelulusan, tentu saja hal ini sangat menakutkan. Ketakutan akan tidak lulus. Ketakutan inilah yang membuat pesertanya bisa menggigil atau bahkan gempa bumi ditempat saat soal dibagikan oleh pengawas.

Berbeda dengan zaman saya sekolah dulu, Ujian Nasional yang ditakuti adalah pengawas yang garang dan galak, bukan soal yang dihadapi.

Belum beberapa lama saya mengawas di salah satu SMA yang ada di daerah saya tinggal, yaitu pada tanggal 10 -13 april 2017. Ujian Nasional kali ini memberikan aura yang berbeda dengan UN sebelumnya. Apa sih perbedaannya, yang pertama UN kali ini bukan lah penentu kelulusan, yang kedua UN kali ini mapel yang diujikan hanya sedikit biasanya 6 mapel menjadi 4 mapel dan yang ketiga dari segi waktu, biasanya UN berlangsung pada pukul 07.30, kali ini berbeda yaitu pukul 10.30. Saya ngak tahu juga mengapa terjadi perbedaan yang jelas itulah kepuusan para pejabat langitan, shingga kita yang dibawah langit hanya mengikuti perintah dan tinggal laksanakan.

Ujian Nasional bagi siswa SMA, tentu tidak asing lagi karena sudah beberapa kali dilatihkan melalui uji coba atau yang disebut TO ( Try Out ). Sehingga dalam pengisian data tidak mengalami kesulitan, yang kesulitan hanya tinggal mencari jawabannya. Tentu saja jawaban dari pertanyaan tidak semudah mencontek ke teman sebelah, karena pertanyaan dari soal jelas berbeda. Menunggu ilham pun tidak lewat-lewat, sedangkan wahyu yang ditunggupun tidak muncul. Ya…tentunya harus berjuang dengan semampunya, dengan berkonsentrasi dengan soal yang berada di hadapan.

Lain lagi dengan Ujian Nasional Warga belajar Paket C, sudah 4 tahun saya berkecimpung sebagai tutor paket C dan juga pengawas ujian. Bagaimana pula nasib warga belajar yang belajarnya hanya 3 hari dalam seminggu, belum pekerjaan dan usia yang menjadi penghalang dalam menerima materi pelajaran. Tentu saja sangat bertolak belakang dengan siswa SMA yang belajarnya setiap hari. Tapi saya sebagai tutor mereka, salut dengan semangat mereka untuk belajar walaupun usia sudah tua bahkan ada yang tua dari saya.

Ujian Nasional Paket C kali ini mengalami perbedaan, disamping waktu pelaksanaan yang biasanya setelah UN SMA pada pagi harinya, Siangnya dilanjutkan dengan UN Paket C. kali ini berbeda waktu dengan UN SMA, Pelaksanaan UN Paket C dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu ( 15-16 april 2017) dengan satu hari 2 mapel, kemudian dilanjutkan pada minggu berikutnya tanggal 22 – 23 april 2017. Mapel yang di UN kan sebanyak 7 Mapel. Apa ngak galau mereka….kenapa harus berbeda dengan sekolah formal.

Perbedaan berikutnya UN Paket C merupakan penentu kelulusan, Apa tidak salah? Apakah mereka mampu menggapainya? Hu…beban yang berat tentunya sebagai tutor, dan berharap mereka lulus….

Sebelum UN Paket C berlangsung, tentunya ada persiapan dan pertemuan terutama membahas tekhnik dalam mengisi data, yang bagi mereka merasa asing.

UN hari pertama pun berlangsung, saya pun ikut mengawas mereka. Setengah jam berlangsung saya sibuk mengisi berita acara dan menuliskan absen. Saat saya menjalankan absen alangkah terkejutnya saya melihat salah serang bapak yang kelahiran tahun 1971 yang jelas lebih tua dari saya, mengisi data nama pada satu kolom penuh dengan namanya, artinya sau kolom terdiri dari beberapa huruf namanya, waduh bagaimana ini… terpaksa saya sebagai tutor sekalian pengawas turun tangan untuk ikut serta menghapus data bapak tersebut dan ikut serta untuk menghitamkan kembali data bapak tersebut.

Dalam hati … Ya Allah apakah saya berdosa telah membantu bapak tersebut dalam mengisi data. Hanya Allah lah yang tahu, niat hanya membantu karena bapak tersebut sudah menggigil dan napas beliaupun sesak karena sudah tua serta mata pun sudah mulai tidak nampak. Saya memberikan penjelasan kepada bapak tersebut cara mengisinya, dan Alhamdulillah pada UN mapel yang ke 2 beliau tidak salah lagi… Saya pun berharap mereka lulus 100 %.

Salut buat semangat mereka dihari tua menimba ilmu, karena zaman mereka dulu sekolah yang tingkat lebih tinggi sulit dijangkau karena tempat yang jauh, belum lagi kondisi ekonomi orang tua yang tidak mengizinkan untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi.

Semangat bapak ibu semua….. walupun sudah tua tiada malu unu menimba ilmu

Langgam, 15 April 2017

Yossilia, S. Pd

Tutor Paket C di PKBM Rana Tanjun Bunga

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bantu ngisi data bunda...jawaban cari sendiri...

15 Apr
Balas

Ugh.. keren banget..kalau pun sudah berusia, jika harus dibantu yah bantulah..bukan jawabannya kan yang dibantu? Hee

15 Apr
Balas



search

New Post