yoyoh komariah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bangkitnya Perpustakaan dari Tidur Panjang

Bangkitnya Perpustakaan dari Tidur Panjang

Geliat literasi mengguncang dunia pendidikan. Dentumannya sampai membangkitkan sebuah perpustakaan dari tidur panjang. Begitu pula yang terjadi di perpustakaan kami, SMPN 3 Kuningan.

Beberapa tahun ke belakang. Sebelum sekolah kami ditunjuk sebagai salah satu sekolah perintis gerakan literasi sekolah, perpustakaan nyaris tak tersentuh. Debu tebal menghiasai meja dan kursi. Rak buku yang kosong minta isi. Pustakawan yang enggan berlama-lama di perpustakaan. Hampir tak pernah ada kehidupan di dalamnya. Sunyi, lengang dan tak ada aktivitas.

Setahun yang lalu, sekolah kami dipilih sebagai salah satu sekolah perintis gerakan literasi. Setelah mengikuti pelatihan literasi untuk guru dan kepala sekolah, saya pun sebagai guru petintis mulai berbenah. Dati mulai menata perpustakaan, mendata buku yang ada sampai membeli buku untuk melengkapi koleksi perpustakaan. Bahkan buku bacaan koleksi saya pun yang ada di rumah, saya sumbangkan ke perpustakaan sebanyak 40 buah buku.

Launching GLS-WJLRC pun dikumandangkan di sekolah kami. Saya memperkenalkan literasi kepada seluruh warga sekolah. Memilih siswa yang berani menerima tantangan dari WJLRC untuk membaca minimal 24 buah buku dalam waktu 10 bulan. Terpilihlah 40 siswa yang bersedia menerima tantangan membaca tersebut. Untuk membimbing mereka, kami mengemasnya dalam bentuk ekskul literasi.

Proses dan kerja keras tak pernah mengingkari hasil. Virus literasi mulai menyebar di seluruh komponen warga sekolah. Pohon literasi di tiap kelas, di ruang guru, di perpustakaan mulai rimbun. Begitu pula siswa yang 40 orang yang menerima tantangan membaca dari WJLRC mulai asik membaca dan membuat reviu. Apresiasi dari sekolah pun telah diberikan kepada mereka. Berupa sertifikat dan medali bagi siswa yang membaca dan mereviu terbanyak.

Segala sesuatu tak pernah berjalan mulus. Selalu saja ada kendala. Rutinitas membaca mulai menurun. Siswa peserta tantangan membaca pun sudah mulai malas untuk hadir di ekskul literasi. Tak ketinggalan guru-guru dan warga sekolah lainnya terkena virus malas membaca. Padahal pembiasaan membaca 15 menit sebelum jam pertama dimulai masih terus berlangsung hingga saat ini.

Keadaan seperti itu masih terus berlangsung hingga saat ini. Saya mencoba bertahan dan berjuang sendiri untuk tetap menghidupkan literasi. Walau kadang terseok, tertatih, namun saya tetap berjalan menghidupkan literasi demi sebuah amanah.

Namun imbasnya nampak terasa sangat memukul ketika salah seorang siswa binaan kami tak terpanggil dalam kegiatan jambore yang akan segera dilaksanakan. Dia merasa telah memenuhi tantangan membaca buku, bahkan dia membaca hampir 35 buah buku. Hal itu dapat dibuktikan dari reviu yang dia serahkan kepada kami. Karena saya merasa berdosa, lalu saya menelusuri dimana letak kesalahannya. Akhirnya terkuak sudah alasannya, ada satu bulan yang kosong, tidak sempat mengunggah reviu. Saya menanyakan hal ini kepada operator sekolah yang biasa menanganinya. Jawabnya sungguh sangat membuatku jengkel, internet yang eror dan komputer yang rusak lambat diperbaiki. Dia beralasan sudah minta untuk diperbaiki kepada pihak terkait yang biasa menangani masalah tersebut. Namun tidak semua pihak mempunyai respon yang tinggi terhadap hal ini. Yang akhirnya inilah yang terjadi. Siswa merasa kecewa. Tugas saya kini makin berlimpat, harus memotivasi lebih kuat lagi agar literasi tetap hidup dan perpustakaan tak kembali tertidur dalam waktu yang panjang

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pisan ceu! Semangat terus menulis

16 Oct
Balas

Asyiiiik....

16 Oct
Balas

Karena dirimulah Iis Nuraeni, Juara OGN 2016, yang jadi inspirasiku, motivatorku untuk mau belajar menulis

16 Oct
Balas

Kok asyikk pak? Hehe

16 Oct
Balas



search

New Post