Yoyon Supriyono

Pulang sholat Idul Adha, Paimin dan Aytun bersilaturahim ke Haji Sodri tetangga dekatnya. Membuka obrolan, Paimin dituduh sebagai pemicu percekcokan dengan Aytun. Masalahnya sepele. Gara-gara pernyataan Paimin yang sebenarnya belum selesai. Paimin mengatakan, setelah sholat idul adha akan dimulai PSBB. Aytun yang sebenarnya malas bersilaturahim karena belum menyelesaikan sarapan lontong opor ayamnya, langsung menyela. Ia menyalahkan Paimin soal dimulainya PSBB, yang sudah lama berlaku.

Seperti biasa, cekcok pun berkepanjangan. Mereka lupa kesepakatan untuk saling mengalah yang tertuang dalam aturan tambahan pada buku nikahnya. Saking kesal, Haji Sodri mengusirnya dan mengadukannya ke Pak Lebai. Pak Lebai yang sedang motong kambing kurban, terpaksa ditunda.

Pak Lebai membawa Paimin dan Aytun ke pinggir sungai yang sepi. Duduk perkara pun digelar di atas air. Paimin menjelaskan bahwa ia belum selesai bicara ketika tiba-tiba Aytun menyerangnya. Pak lebai yang bijak, meminta Paimin menuntaskan pernyataannya. Menurut Paimin, PSBB yang ia maksud adalah Pesta Satai Berskala Besar. "Kan hari ini Hari Raya Kurban, tiap orang makan satai sepuasnya." Pak Lebai acungkan jempol, lalu memberi Aytun dan Paimin satu paha belakang sapi yang belum selesai ia kuliti. Cekcok selesai di atas arang dan tusuk sate. Aromanya menjadi saksi perdamaian Aytun dan Paimin.

#pentigraf

#TMG 39

*Kalapa Genep, Cikalong, 1 Agustus 2020