Oleh Yoyon Supriyono

Menjaga keutuhan sebuah rumah tangga tidaklah mudah. Banyak persyaratan yang harus didampingi kata saling. Saling pengertian. Saling memahami. Saling mengalah, dan saling-saling yang lain. Terutama tetap saling mencintai,hehe ...

Suatu sore karena Aytun tidak masak, Paimin mengalah mencari menu makan malam. Ia hapal betul kesukaan istrinya. Ayam goreng dengan lalapan lengkap. Setelah memeriksa dompet, Paimin tersenyum. Cukup dua porsi, pikirnya. Sambil menunggu ia mendengar percakapan seorang ibu dengan pedagang. Uang ibu itu hanya cukup untuk satu porsi nasi dengan tempe goreng. Sedangkan ketiga anaknya nangis minta ayam goreng. Merasa kasihan, Paimin memberikan satu porsi pesanannya untuk mereka.

Melihat Paimin hanya membawa satu porsi, Aytun mengalah. Bukannya senang, Paimin merasa tersinggung. Ia merasa jerih payahnya tidak dihargai oleh istrinya. Ia memohon biar ia saja yang mengalah. Keduanya terlibat debat saling mengalah selama hampir dua jam. Pak RT yang kebetulan lewat, datang menghampiri. Setelah mengetahui duduk perkaranya, Pak RT menyarankan agar nasinya dimakan bareng seporsi berdua biar romantis. Paimin dan Aytun menepuk jidat. Kenapa ide cemerlang itu tak terpikir olehnya. Baru saja mau mulai makan, keduanya terkejut melihat bungkusannya tidak ada. Merasa curiga, Paimin segera menyusul Pak RT. Ternyata bukan dia pelakunya. Pencarian pun dilanjutkan. Tiba-tiba terdengar suara mencurigakan dari kolong kursi taman. Ternyata si Manis sedang asyik menikmati tulang yang renyah.

#Pentigraf

#TGM 32

*Kota Wali, 25 Juli 2020