LANGIT BIRU (TM Ke-75)
“Mengapa langit bewarna biru mak?” tanya sibungsu pada emak tadi siang. Emak terlihat manyun, sambil mengerutkan kening mak menjawab, 'ya memang begitu' , 'hanya Tuhan yang tahu'. Mak menjawab sambil berjalan meninggalkan sibungsu yang kurang puas dengan jawaban dari emak.
Langit bisa berwarna biru karena molekul oksigen dan nitrogen di atmosfer bumi lebih banyak menyebarkan gelombang biru (panjang gelombang pendek) daripada gelombang merah (panjang gelombang panjang).
Sinar matahari yang bewarna putih mampu membiaskan cahaya hingga timbul berbagai warna. Kita bisa melihat warna langit yang berbeda-beda, mulai dari merah, orange, hingga violet atau sering dikenal dengan sebutan mejikuhibiniu. Hal ini bisa terjadi karena cahaya biru telah tersebar keluar dan menjauh dari analisis pandangan mata kita.
Lalu mengapa atmosfer bisa menyebarkan cahaya? Secara ilmu Fisika, itu karena medan elektromagnetik dari gelombang cahaya menginduksi momen dipol listrik dalam molekul gas. Agak rumit memang memahaminya, namun itulah ilmunya.
Di dalam mata kita terdapat reseptor warna yang mampu menerjemahkan warna hijau, biru dan merah. Ketika menganalisis warna di langit, reseptor biru mengalami stimulasi lebih tinggi dibanding dua warna lainnya. Dengan kata lain, mata kita jauh lebih mudah menerima warna biru dibanding warna lain saat melihat langit.
Jadi, itulah mengapa langit berwarna biru. Bisa jadi itu adalah keterbatasan mata kita yang hanya bisa mengidentifikasi langit sebagai warna biru, karena mata bereaksi seperti itu.
Perlahan emak menutup buku bacaannya, dan segera mencari si bungsu untuk meralat jawabannya kembali. “Bungsu ... Bungsu” terdengar suara emak bersemangat. Hehe ... untunglah si bungsu bertanya ya, sehingga emak jadi dapat ilmu.
Solok, 07 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Si bungsu pasti tahu, kalau amaknya guru fisika. Kalau guru agam, beko inya tanya apa hukumnya jika langit tidak biru,, hehehe. Rancak bana Uni. Sukses selalu
Sepertinya emak si bungsu tak guru fisika ni pak bur, hehe .. makasi kunjungannya
Oooo...baru paham.
Hehe ... makasi kunjungannya bu
Keren bu, opini dimulai dari percakapan mak dan sibungsu
Keren...emak yang literat, mau belajar sepanjang hayat...hehe
Heheh ... makas bu
Mantab bu..sukses selalu, salam literasi semangat berkarya. Semoga sehat selalu.
Makasi SKSS nya pak ... salam sukses dan sehat selalu