Dirigible
Peristiwa penting yang dicatat dunia tepatnya hari ini pada tanggal 2 Juli di tahun 1900 adalah ketika Count Ferdinand von Zeppelin berhasil menerbangkan pesawat LZ1 dengan panjang 128 meter untuk pertama kalinya. Pesawat tersebut dikembangkan dari pendahulunya, yaitu beberapa generasi dirigible yang sangat menjanjikan di hari-hari awal penerbangannya.
Menurut catatan yang saya browsing di https://www.google.co.id/kiprah-zeppelin-penjelajah-angkasa-yang-layu-sebelum-berkembang, bahwa Count Ferdinand von Zeppelin dikenal sebagai orang pertama yang berhasil menerbangkan sebuah dirigible pertama di dunia walau hanya bisa bertahan di udara selama 17 menit. Dirigible pertama itu termasuk kecil. Panjangnya hanya 128 meter saja. Berbagai perbaikan dan penyempurnaan terus dilakukan sehingga 10 tahun berikutnya. Dirigible model baru akhirnya mampu bertahan selama 24 jam di udara. Kemudian dirigible digunakan sebagai alternatif menarik untuk transportasi udara saat itu. Count Ferdinand von Zeppelin langsung menjadi pahlawan yang dianggap sejajar dengan fisikawan legendaries Galileo Galilei. Belakangan dirigible lebih dikenal dengan nama Zeppelin untuk mengenang jasa orang Jerman tersebut.
Maka yang menarik berikutnya adalah proses terbang dirigible. Prosenya dijelaskan dengan mengetahui dasar ilmu fisika. Tidak lain dan tidak bukan mengacu yang pada hukum Archimedes. “Gaya apung yang diterima oleh suatu benda yang melayang di suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkannya.” Penjelasannya sederhana bukan?
Jadi apa hubungannya dengan saya?
Pertama, bulan Juli teramat istimewa karena saya lahir di bulan ini beberapa puluh tahun lalu. Walau bukan bersamaan dengan produk kuno seperti pesawat Zeppelin (tua "banget"), setidaknya Juli menjadi titik awal perkembangan dirigible yang terkait dengan alasan berikutnya.
Kedua, saya memiliki ketertarikan yang besar pada balon udara. Saking penasaran dengan balon udara, ketika ada acara besar di sekolah, Science Fair. Maka kelas saya, langsung mengambil peran di awal pemilihan proyek. Balon udara sebagai pilihan proyek kelas saya (kesannya "maksa"). Demikian juga saat memilih tema belajar di Kelas I yaitu tema "Pesawat Udara" sehingga kegiatan outing-nya bisa melihat langsung teknologi mesin pesawat di hanggar Pondok Cabe dan belajar tentang kepesawatan di hanggar pesawat Garuda, Cengkareng.
Ketiga, sebenarnya saya tidak terlalu tertarik dengan ilmu fisika. Namun karena dirigible dapat dijelaskan dengan dasar ilmu fisika maka mau tidak mau harus tahu sedikitlah. Bukan apa-apa dengan fisika. Mungkin semasa sekolah tidak mendapat guru yang asyik mengajar fisika. Ah, itu alasan saya saja (red.).
Nah sudah jelaskan bahwa ada hubungannya antara bulan kelahiran saya dengan dirigible? Siapa bisa membantahnya? Tidak ada kan?
Kang Yudha
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan yang keren dan selalu ada hal baru yang diangkat...
Terima kasih bu sudah mampir.
Mantap, Pak. Saya guru fisika yang asyik lho... Hehehe
Percaya kok.
Mantab kang ....luar biasa
terima kasih bu
Intinya, guru yang profesional dapat mendongkrak motivasi siswa untuk belajar. Benarkah?
Menginspirasi dengan menumbuhkan semangat pada sang guru. Baru kemudian para siswa melihat warnanya dan mulai tertular. Terima kasih bu Widi Riani.
Sesunggunya didunia ini tidak ada yang kebetulan, Tabarokallah Mas Yudha ....
Terima kasih bu sudah support
Senang sekali bisa menentukan kegiatan belajar sesuai selera. Saya mau juga nih. Adakah tipsnya?
TIdak ada tips khusus. Yang penting ada keterbukaan antara guru-kepala sekolah-orang tua-siswa. Guru semangat, kepala sekolah memberi ruang, orang tua memfasilitasi kegiatn belajar di luar, siswa termotivasi.
he..he keren Kang Yudha ...
Terima kasih bu.
Science Fair. Kalau saya pasti kepikiran yang pernah saya lalukan dulu di masa sekolah. Senangnya belajar dengan guru yang semangat. Sukses kang.
Belajar dari pengalaman plus banyak browsing, berselancar di dunia maya, sampai banyak membaca akan membuat semangat diri hingga tidak terasa waktu habis seperti kekurangan waktu dapam belajar bersama mereka.
Sangat nyambung pa yudha. Guru penulis kreatif yang selalu ingin belajar dr ilmu apapun walaupun dia tdk suka ilmu itu pastinya ada banyak yg bs d pelajari. Sangat kreatif kerennn pa
Terima kasih bu Upit.
Vocab baru beserta ilmu baru. Pak Yudha gitu lho. Kalo ultah naik salah satu dirigible ya Pak.
Hahaha. Terima kasih bu Fitri telah mampir.
Eh, ada yang milad di bulan Juli. Boleh dong traktir makan. Haha.
Hehehe. TAnggalnya masih rahasia
Ternyata di Magelang. Peluncuran Balon udara menjadi tradisi lebaran. Kini dilarang krn mengganggu penerbangan.
Oh gitu ya pak. Terima kasih infonya.
Luar biasa... Karena sudah biasa di luar... Hehehe... Jd inget hukum bacaan Izhar, sangat jelas terdengar...
Woow
Keren kang...sukses dengan bulan Juli nya...salam kenal yh kang...mohon bimbingannya bagi yg baru belajar nulis ini. Makasih
Bu Ima merendah. Sama-sama sedang belajar juga bu. Mudah-mudahan bisa saling emberi masukkan untuk menulis lebih berkualitas.