“Lihat saya. Lihat ke sini!” teriak Angga kepada teman-temannya.

“Angga! Angga! Angga!” Teman-temannya menyemangati.

“Wah cepat benar Angga berlari,” desah Maryam.

“Benar, seperti tidak menapak, ya.” Ririn mengagumi Angga yang berlari mengambil bendera.

“Lihat Maryam, Angga seperti burung terbang. Melesat seperti harimau hutan,” kata Ririn kemudian.

“Itu seperti tupai meloncat-loncat di pohon, Ri. Benar-benar cepat,” balas Maryam.

“Hei. Ini saya. Cepat sekali, bukan?” Angga berteriak bangga.

“Hebat kamu, Angga,” puji pak guru.

“Pak Guru senang melihatmu berlari. Lincah sekali. Bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Melompat seperti sedang terbang saja. Pasti lawanmu kewalahan,” puji pak guru lagi menambah semangat Angga yang sedang bertanding.

“Tapi tetap tenang ya. Fokus. Bedakan dengan kerja yang tergesa-gesa. Kalau kamu tidak hati-hati akan merugikanmu sendiri.” Pak guru memberi nasihat kepada Angga.

“Ayo Angga sebentar lagi tiba. Satu bendera lagi lupa kamu ambil. Segera berkejaran dengan lainnya. Ayo buat tim kita menang!” teriak Maryam penuh semangat.