Pujangga Jadi-jadian
Duduk di antara sastrawan menjadi pujangga jadi-jadian
Pikiran melayang tak berjejak berkelana dengan kata-kata
Menembus batas penglihatan dari kabut-kabut pegunungan yang menghalangi
Duduk di antara sastrawan menjadi pujangga jadi-jadian
Pikiran melambung laksana unggas yang terbang tanpa hentakan sayapnya ditiup angin dingin Gunung Slamet yang tak dirasa
Duduk bersama sastrawan menjadi pujangga jadi-jadian
Bersama Ahmad Tohari sang maestro Banyumas yang usianya tidak muda lagi
Namun, mampu menghopnotis sebagai magnet kebahasaan
Duduk bersama sastrawan menjadi pujangga jadi-jadian
Di antara pencinta sastra ke-Indonesiaan yang menjaganya dengan segenap kecintaan
Aku terkesima pada orang-orang itu
Percaya diri tampil membawakan puisi-puisi rindu, sajak spiritual, prosa alam sejati tentang hidup tentang mati tentang nurani
Kata-kata mantranya memberi magis karena dipelihara sebagai makhluk yang menimbulkan kehidupan
Sang maestro mengingatkan agar kuasai bahasa ibu, kuasai bahasa dunia.
Berterima kasihlah pada para sastrawan yang menjaga murni kebahasaan
Aku duduk di antara sastrawan itu
Menggapai kata-kata indah penuh makna yang tak mudah merengkuhnya Berharap melahirkan kalimat indah berjuta makna seperti para sastrawan betulan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah karya yang bermanfaat, Barokallah Pak Yudha Kurniawan