Yudi Aryanto

Adrianus Yudi Aryanto lahir di Baturaja, 15 Januari 1969. Saat ini tinggal di Kota Bandung. Lulusan Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI jurusan Bahasa dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berani Mengakui Kesalahan
Ilustrasi: Kompas.com

Berani Mengakui Kesalahan

Berani Mengakui Kesalahan

Melakukan kesalahan itu manusiawi. Bahkan tanpa melakukannya seseorang tidak bisa mengoreksi tindakan yang telah dibuatnya sudah benar atau belum. Jadi, bila terjadi kesalahan dari perbuatan, tidak perlu rendah diri atau malah khawatir menurunkan harga diri.

Kesalahan memang bisa terjadi kapan saja. Tidak memandang usia dan kondisi seseorang. Mengalami peristiwa sehari-hari di rumah tentu saja tidak luput dari kealpaan. Tentu saja hal itu terjadi tidak serta-merta disengaja atau direncanakan. Namun, banyak hikmah yang bisa diperoleh dari bentuk kesalahan yang sudah terjadi. Pastilah bernilai positif.

Nah, yang paling penting ketika sudah telanjur berbuat salah, secara pribadi dapat berani mengakui dengan sadar kelalaian yang sudah dibuat. Tanpa disertai kebohongan atau tanpa malu-malu dengan menutupi rasa bersalah itu.

Seorang anak kecil, di mana pun dia berada tidak luput dari kelalaian. Kapan orang tua harus menanamkan keberanian kepada anak untuk jujur mengatakan bahwa ia telah berbuat kesalahan tanpa harus menghukum? Tentu saja ada penanaman kesadaran sebelumnya, perbuatan apa yang dianggap salah dan perbuatan apa yang dianggap benar. Ketika ia melakukan kesalahan yang sudah ada rambu-rambu sebelumnya, ia sudah tahu konsekuensinya. Paling tidak ia berani mengakui kesalahannya dengan mengatakan “maaf” terlebih dahulu.

Kata “maaf” tentu saja diimbangi dengan pengertian bahwa kesalahan yang sudah dilakukan tidak terulang kembali.

Batununggal Indah, 13 Januari 2021 14:00

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pisan kang.. Tidak ssmua orang berani dan mau mengakui kesalahannya, yang bnayak ternjadi sudahlah salah, eh nyalahin orang lain, seolah2 dia yang paling benar dan selalu benar.. hehe.. Sukses selalu

13 Jan
Balas

Hatur nuhun, Kang. Salam sehat selalu.

14 Jan

Betul sekali mas saya setuju.

13 Jan
Balas

Terima kasih, Mbak. Salam sehat selalu.

14 Jan

Tidak tobat tomat, kapok lombok, dan sejenisnya. Aamiin...

13 Jan
Balas

Kata maaf tentu saja diimbangi dengan pengertian bahwa kesalahan yang sudah dilakukan tidak terulang kembali.Benar apa kt pak yudi

13 Jan
Balas

Terima kasih, Bu. Salam sehat selalu.

14 Jan

Keren Pak Yudi.

13 Jan
Balas

Terima kasih, Bu. Salam sehat selalu.

14 Jan

Maaf, Mas.

13 Jan
Balas

Mantap Pak Yudi.

13 Jan
Balas

Kata maaf, diimbangi dengan kesalahan yang dilakukan tidak berulang kembali. Kereen, Mas Yudi

13 Jan
Balas



search

New Post