Yudi Aryanto

Adrianus Yudi Aryanto lahir di Baturaja, 15 Januari 1969. Saat ini tinggal di Kota Bandung. Lulusan Pascasarjana Universitas Indraprasta PGRI jurusan Bahasa dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Bermain Egrang (Mengenang Masa Kecil - Bagian 16)
Ilustrasi: Tribun Jatim-Tribunnews.com

Bermain Egrang (Mengenang Masa Kecil - Bagian 16)

Tantangan Menulis Gurusiana: Menulis Itu Asyik #59

#Tantangan Menulis 90 Hari

Mengenang Masa Kecil (Bagian 16)

Bermain Egrang

Ini salah satu bentuk permainan yang sangat saya sukai saat remaja. Kami menyebutnya sih Engrang, alat yang digunakan untuk bermain jangkungan, biasanya di permainan sirkus atau karnaval (pasar malam) banyak dipertunjukkan.

Kaki siap lecet saja bila mau mencoba permainan ini. Bahan baku pokok untuk membuatnya terbuat dari sepotong bambu atau kayu reng bekas membangun rumah.

Bila sudah berhasil membuat Egrang kami biasanya mengadakan adu ketangkasan berjalan dalam jarak dan waktu tertentu. Tempat favorit saat itu di lapangan kecil, di samping penjemuran cengkih.

Kami berlomba cepat-cepatan, siapa yang paling cepat mencapai garis finish, dia berhak mendapat makanan ringan. Pokoknya asyik. Saking asyiknya terkadang kami lupa akan waktu mandi. Hehehe.

Ternyata permainan ini memiliki sejarah yang panjang, lho. Pada mulanya, Egrang merupakan olahraga atau permainan tradisional yang bila diteliti cukup sulit untuk menemukan dari mana asal mulanya, tetapi beberapa peneliti mengatakan permainan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan permainan ini mendapat pengaruh dari budaya China. Kosakata Egrang itu sendiri berasal dari bahasa Lampung yang berarti terompah pancung yang terbuat dari bambu bulat panjang.

Permainan Egrang ini sebenarnya cukup unik dan cukup menguras tenaga. Karena pemain harus terampil dalam menjaga keseimbangan tubuh dan berjalan dengan stabil di atas tongkat kayu panjang. Permainan berkembang dan cukup populer di tahun 1900-an. Ada beberapa yang menjadikannya sebagai permainan tradisional, tetapi juga ada yang menganggapnya sebagai olahraga tradisional.

Saat ini, Egrang sendiri hanya bisa ditemui pada saat merayakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus. Sebutan untuk permainan Egrang ini di setiap daerah berbeda-beda. Di Kalimantan disebut dengan Batungkau, di Jawa Tengah disebut dengan Jangkungan, kemudian di Bengkulu disebut dengan Ingkau, sedangkan di Sumatra Barat disebut dengan Tengkak-tengkak. Namun, masyarakat lebih mengenalnya dengan istilah Egrang atau Engrang.

Bila ditilik lagi, jenis permainan ini memiliki nilai-nilai seperti sportivitas, kerja keras, keuletan sangat kental tercermin dalam nilai budaya pada permainan Egrang ini. Nilai sportivitas tercermin pada pemain yang bisa menerima kekalahan dengan lapang dada, dan pemain tidak berbuat curang selama permainan berlangsung. Nilai kerja keras tercermin dari semangat si pemain itu sendiri, yang berusaha agar bisa berjalan dengan cepat dan stabil hingga sampai ke tempat yang sudah ditentukan. Kemudian, nilai keuletan dapat terlihat pada proses pembuatan tongkat kayu yang akan digunakan untuk Egrang, di mana bambu harus dibuat sebaik mungkin supaya tidak patah atau rusak ketika dinaiki oleh pemain.

Namun, sayangnya sekarang hanya di daerah-daerah terpencil saja yang masih membudidayakan permainan atau olahraga Egrang ini, bahkan bisa dikatakan sudah sulit untuk menemukan olahraga tradisional ini. Bahkan ada beberapa seniman mengatakan bahwa permainan tradisional ini sudah hampir punah. Bila diperhatikan lagi anak-anak muda zaman sekarang lebih akrab mengenal gadget dan lebih menyukai tawaran berbagai games yang ada di dalamnya. Padahal, betapa seru dan nikmatnya bila Egrang ini dapat dimainkan bersama-sama.

Hm, jadi ingin mudik nih. Tapi, sabar dulu, masih harus menahan diri. Tidak boleh pulang kampung. Masih ada pandemi Covid-19 yang mengancam keselamatan kita.

#TetapDiamDiRumah

#MenulisKreatifDariRumahAja

_____________

Sumber bacaan:

https://id.wikipedia.org/wiki/Egrang

Graha Bukit Raya I, Sabtu, 25 April 2020, 18:22

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kalau di Rembang ini masih dilombakan mas, biasanya pas hari jadi kota Rembang. Banyak sekolah yang kirim team untuk lomba. Asyeek banget, sayang kalau sampai hilang.

25 Apr
Balas

Iya, Bu. Memang asyik banget. Terima kasih. Bagaimana buku Ibu, sukses ya!

25 Apr

Selamat malam dan salam kenal utk semuaijinkan utk komen memang betul permainan seperti itu sudah jarang dilakukan cuma pada saat even2 tertentu saja agar tetap diperkenalkan utk anak cucu kita biar tidak punah senantiasa tetap dilestarikan siip pak mantapsalam literasi

25 Apr
Balas

Terima kasih, Bu Rini.

26 Apr

Di Belitung sekarang sering diperlombakan Pak Yudi, supaya olahraga tradisional ini tidak punah.

25 Apr
Balas

Wow, mantap. Terima kasih, Bu. Minta fotokan, ya bila ada kegiatan lomba ini.

26 Apr

Wow, mantap. Terima kasih, Bu. Minta fotokan, ya bila ada kegiatan lomba ini.

26 Apr

Udah jarang liat di kampung juga Uda oada duduk be3 main hap semua

25 Apr
Balas

Betul, Bu. Budaya tradisional sudah tergerser arus budaya dari luar. Terima kasih.

25 Apr

Mantul, Mas. Bahkan waktu saya SD kelas 3, tahun 1996, di sekolah kami disediakan Enggrang ini. Ya, kami sering menyebutnya Enggrang. Angkek-angkek malam baru sekarang saya dengarnya. Hihi.

25 Apr
Balas

Terima kasih, Bu.

26 Apr

Habis lebaran baru mudik pak, biar bisa bernostalgia main egrangnya he he

25 Apr
Balas

Ashiaap. Terime kaseh, Pak.

25 Apr

Permainan keseimbangan badan.sayang.di kampungku permainan ini sudah g ada yang memainkan.Salam Hormat.

25 Apr
Balas

Betul, Bu. Terima kasih. Salam takzim.

25 Apr



search

New Post