Yudi Yurnalis

Seorang dokter hewan di dinas ketahanan pangan, pertanian dan perikanan kota bekasi provinsi jawa barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ring Worm pada Hewan Kesayangan
https://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fassets.kompasiana.com%2Fitems%2Falbum%2F2020%2F01%2F01%2Fringworm-in-cats-5e0ca1efd541df05956236a2.jpg&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fmariashintia%2F5e0ca280d541df0fa4528b92%2Fringworm-momok-bagi-kulit-hewan-peliharaan-di-musim-hujan&tbnid=vKdh0Pb4ZVtP1M&vet=12ahUKEwiIpcO6x431AhVclNgFHS6aCZgQMygBegUIARCzAQ..i&docid=objEekm3NcsYvM&w=1599&h=1066&itg=1&q=ringworm%20pada%20hewan&ved=2ahUKEwiIpcO6x431AhVclNgFHS6aCZgQMygBegUIARCzAQ

Ring Worm pada Hewan Kesayangan

Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Saat musim penghujan, intesitas sinar matahari menjadi berkurang sehingga tingginya tingkat kelembapan udara dan udara yang dingin menyebabkan timbulnya beberapa penyakit pada hewan. Salah satunya adalah penyakit jamur yang disebabkan oleh kapang yaitu ring worm. Kejadian ringworm juga terjadi pada negara yang mempunyai 4 musim terutama saat musim dingin dan musim semi.

Ringworm banyak ditemukan pada pets animal (hewan kesayangan) seperti kucing dan anjing. Ringworm juga dapat menginfeksi hewan lain seperti kuda, kelinci, cavia, mencit, rat, kalkun, dan kera. Kadang-kadang ringworm terjadi pada oposum, tikus air dan jarang pada kambing, babi, keledai dan burung liar. Penyakit ini juga bersifat zoonosis yang dapat ditularkan kepada manusia.

Ringworm atau dermatofitosis merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh kapang yang tergolong genus dermatofita seperti Microsporum canis. Kapang ini menginfeksi pada jaringan yang berkeratin seperti epidermis kulit, rambut dan kuku. Dermatofitosis menjadi sangat penting karena merupakan penyakit yang sudah lama dikenal dan merupakan infeksi jamur paling banyak di dunia. Laporan kejadian dermatofitosis sering diabaikan walaupun tingkat kejadian di lapangan sangat tinggi. Kejadian infeksi M. canis pernah diteliti pada kucing di Italia dengan hasil kucing terinfeksi oleh M. canis mencapai 98 %. Sedangkan pada anjing pernah juga diteliti di Yogyakarta dengan hasil 34% terinfeksi dermatofitosis.

Penyakit dermatofitosis dapat dikenali dengan melihat gejala yang tampak pada hewan biasanya berupa bentukan yang khas seperti cincin (ringworm), disertai bercak merah, eksudasi (nanah), dan rambut patah atau mengalami kerontokan (alopecia).

Bentuk cincin pada kucing biasanya dijumpai pada telinga,daerah muka dan kaki. Sedangkan pada anjing perubahan kulit biasanya dijumpai pada daerah muka terutama disekitar moncong, kaki dan perut bagian bawah dengan pembentukan, erupsi kulit dan rambut rontok.

Pada kucing kadang-kadang tidak menyebabkan luka atau lesi pada kulit sehingga pemilik hewan terkadang terkecoh dengan penyakit kerontokan bulu atau rambut yang disebabkan oleh infeksi kutu scabies, pinjal, atau kekurangan nutrisi serta faktor hormonal. Dan kucing dengan gejala tersebut dapat menyebabkan carrier yang bisa menularkan penyakit kepada kucing lainnya dan menimbulkan masalah pada usaha pembiakan kucing (breeder)

Oleh karenanya deteksi penyakit dengan pengerokan spesimen kulit menjadi penting dalam penegakkan diagnosa penyakit ringworm. Isolasi dan identifikasi jamur dengan melakukan kerokan pada lesi kulit yang terinfeksi dengan menggunakan larutan kimia KOH 10 % dan swab. Kemudian sampel ditanam pada media agar (SDA) dan diinkubasi selama 2-7 hari di dalam inkubator selama 2-7 hari. Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap bentuk jamur baik secara makroskopis maupun menggunakan mikroskop. Lalu Jamur diidentifikasi berdasarkan morfologi, hifa, konidia dan konidioforanya.

Pengamatan secara makroskopis terhadap M.canis memperlihatkan bentuk koloni yang flat sedikit melipat hampir tampak seperti kapas dengan warna coklat muda pada bagian sentral koloni dengan tepi berwarna kuning sampai tidak berwarna.

Penegasan diagnosa M.canis dengan melakukan pengamatan secara mikroskopis, dimana sampel yang diduga positif jamur M. canis memperilhatkan bentuk makrokonidia, mikrokonidia dan hifa bersepta transparan pada pewarnaan KOH 10%. Sedangkan pada pewarnaan Lactophenol Cotton Blue (LPCB) fungi M.canis memiliki makrokonidia yang besar dan panjang serta memiliki sel lebih dari enam.

Identifikasi penyakit ringworm sangat penting dan diperlukan agar pengobatan dan penanganan penyakit dapat ditangani secara tepat dan cepat.

*dari berbagai sumber

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang informatif, inspiratif dan mencerahkan pak Yudie. Luar biasa

31 Dec
Balas

Terima kasih Pak Trianto

03 Jan

Ulasan yang sangat bermanfaat, Pak. Salam sukses selalu.

05 Jan
Balas

Terima kasih Ibu

08 Jan

Waduh nasib binatang kesayangan mksh infonya Pak

01 Jan
Balas

Sama sama Ibu

03 Jan



search

New Post