Mencari Jejak Ramadhan
EPISODE RINDU RAMADHAN
MENCARI JEJAK RAMADHAN
Sebelum tiba,
Kau telah berkabar, bahwa masa bersamaku hanya sesaat saja
Tiga puluh hari
Tidak lebih
Setiap tahun selalu saja berulang, kabar yang sama
Aku menyambutmu, dengan ahlan wahsahlan, Ya Ramadhan!
Segala harapku lebur bersamamu
Ampunan dari-Nya
Keberkahan , kebahagiann dan segala kemuliaan semoga saja akan hadir bersama kedatangmu
Lalu….
Kau benar-benar ada di sini
Menemani hariku dalam mereguk manisnya berkahmu
Merangkai setiap tangkai-tangkai kebaikan agar bernilai dihadapan-Nya
Menikam setiap jejak dalam kesyahduan kalamullah
Dan membentangkan sajadah harapan agar jelaga yang selalu menutupi hati
terbang bersama ampunan
Namun, entah mengapa tekadku memudar , hariku kembali seperti kemarin
Memburu waktu dalam kesia-siaan
Kau ku biarkan sendiri, seperti tamu …
Kau menjadi tamu yang tersia-siakan
Tapi…
Setidaknya, bersamamu aku masih menunggu subuh di bentangan sajadah
Setidaknya, bersamamu segala salat nafilah aku jaga
Setidaknya , aku mencari celah di mana aku bisa bersedekah
Bersamamu, aku masih mencari-cari kunci surga
Kini , berbulan-bulan kau meninggalkanku
Jejakmu pun seakan terhapus dalam ibadahku
Subuh terkantuk-kantuk menungguku
Agar aku menunaikan kewajiban pertamaku di awal pagi
Alquran pun seolah jengah karena hanya berapa baris saja aku membersamainya
Lalu…
Terbata dalam suara yang kian tidak jelas
Tahajud pun kini hanya sederet kata asing yang terseok-seok
dalam lorong sempit di bagian otakku paling dalam
Ramadhan…
Andai bisa, aku akan membujukmu agar pulang..
Bersamaku kembali di sini, sepanjang waktu
Hingga…masaku tak tersia-siakan
Agar hariku ada makna
Ceritaku bukan lagi tentang kisah penyesalan seorang anak manusia
Yang tak amanah ketika didaulat untuk menjadi khalifah
Ramadhan…
Aku masih mencari jejakmu yang hilang
Dalam dekapan rindu yang merindu
Kabarkan padaku lewat bisikan angin senja
Atau kilasan cahaya fajar sebelum embun mencemburuinya,
Kapan kau datang lagi?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu Ramadhan yang terbalut dalam indahnya rangkaian diksi indah. Keren semoga sukses selalu
Terima kasih, Pak, sekitar tujuh bulan ia pergi, tak bisa dipastikan apa kita masih bisa menemuinya di tahun besok?
Keren sekali puisinya. Diksinya kaya dan susunan kalimatnya apik. Penyair hebat. Lanjutkan Bu. Mantap
Diksi rindu ramadhan yang memukau . Sukses selalu bunda.
Terima kasih, Bun, salam sukses