Neni Muchtiar

Seorang PNS yang suka menulis dan belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dia yang Telah Pergi
pribadi

Dia yang Telah Pergi

Sore ini pesawatku mendarat mulus di Bandara Internasional Minang Kabau. Hari cerah, kilau senja mengeluarkan semburat merah jingga. Alhamdulillah, aku segera berjalan keluar. Tidak ada bagasi yang ditunggu. Di pintu keluar, sejenak aku tergugu dan kemudian berjalan keluar.

Banyak orang berdiri di pagar batas menunggu di pintu kedatangan. Mungkin yang ditunggu, orang tercinta, kerabatnya, relasinya. Tapi yang kucari tidak ada di sana. Biasanya dia berdiri dekat pagar itu atau menunggu di café sebelah. Mulai sekarang, tidak lagi. Aku harus pulang sendiri, mencari angkutan sendiri. Dengan lunglai dan menahan air mata, ku berjalan ke loket taxi, memesannya dan langsung pulang ke rumah.

Setelah ijab kabul, semua kewajiban orang tua jatuh pada suami. Mulai babak itu, suami istri baru akan menjalani hidup bersama. Tidak mudah memang mencocokkan dua orang dengan sifat dan karakter yang berbeda. Perlu ada sikap maju mundur dari salah satu pihak agar kesepakatan dan keselarasan dapat berjalan baik

Tiga puluh tahun menikah memberikan ikatan batin yang kuat diantara kami. Susah senang kami jalani bersama. Turun naik kehidupan telah kami coba. Tidak mengeluh dan berusaha untuk tidak melibatkan keluarga besar. Tapi semua harus berakhir, dia pergi, selamanya.

Sebentar lagi Insya Allah anak-anakku akan meninggalkan masa lajangnya. Aku ingin mereka baik-baik saja nantinya. Dapat menjalin keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Dapat meniru ayah ibunya.

Walau beda karakter, kami dapat mengarungi kehidupan dengan baik dan saling memberikan dukungan dengan baik. Keikhlasan dan kesabaran menerima kekurangan dan kelebihan pasangan adalah kuncinya. Jangan berharap untuk mendapatkan yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah semata.

Sekarang dia telah pergi. Bayangannya masih menyertaiku dan air mata otomatis akan mengucur mengingatnya. “Bagaimana kabarmu di sana suamiku? Apakah baik- baik saja?" Semoga Allah melapangkan kuburmu, menerangi kuburmu dan menjauhkanmu dari azab kubur. Mudah-mudahan di surga kita bersama lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post