Neni Muchtiar

Seorang PNS yang suka menulis dan belajar...

Selengkapnya
Navigasi Web

Menjaga Nama Baik, Penting Banget

Dari kecil saat akan bepergian atau mau merantau kita selalu diingatkan orang tua untuk bertingkah laku baik dan menjaga nama baik orang tua.

Pertemuan pertama penugasan di PNS juga diarahkan pimpinan untuk bertingkah laku baik, menjaga nama baik lembaga/institusi.

Mencemarkan nama baik negara, lembaga/institusi dalam peraturan disiplin PNS dikenakan hukuman ringan, sedang dan berat.

Nama baik akan dikenang selama-lamanya, walaupun yang bersangkutan sudah meninggal dunia. Begitu juga nama buruk.

Makanya ada pepatah yang menyatakan," Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading."

PNS sebagai pelayan publik berhubungan langsung dengan masyarakat. Kalau ingin berbuat baik, maka di posisi ini kita akan punya banyak kesempatan untuk menolong masyarakat.

Di sisi lain posisi ini kadang-kadang dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri. Masyarakat sebagai yang tertindas atau sebagai korban kadang- kadang tidak bisa bicara karena menggantungkan harapannya pada seorang pelayan publik.

Mungkin ada yang pernah mendengar pejabat minta imbalan jasa pada masyarakat yang dilayaninya walaupun dalam SOP tidak dipungut bayaran. Atau pernah memperolehnya juga dari masyarakat?

Pada saat kita menjabat masyarakat akan memberikan, walaupun dalam hatinya tidak rela. Dan itu akan diingatnya selamanya.

Beberapa tahun lalu saya diajak alm ayahanda ke penjahit langganan. Penjahit ini langganan para pejabat. Dari dulu sampai sekarang. Setelah sekian tahun berdomisili di jakarta hari ini bertemu langsung dengan pemiliknya. Umurnya diperkirakan sama dengan alm bapak saya, sekitar 70-80 tahun.

Bermula dari menanyakan kabar, kabar pejabat-pejabat di masanya sekitar 20- 30 tahun yang lalu. Diantaranya sudah ada yang meninggal, sakit dan yang pasti sudah tua. Pengusaha itu langsung curhat dan menyebut nama pejabat- pejabat yang minta jahitkan pakaian yang tidak membayar, masih punya hutang dan sebagainya.

Bayangkan, 20-30 tahun yang lalu masih diingatnya. Walaupun saya tidak tahu sejauh mana kebenarannya.

Dari sana saya dapat belajar, dengan kekuasaan yang ada jangan semena-mena pada masyarakat. Mereka tidak akan lupa dengan yang kita perbuat dan akan dibicarakannya kemana-mana.

Manusia mati meninggalkan nama. Kalau kita baik, kebaikan kitalah yang akan disebut orang, dan sebaliknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya. Salam literaso

21 Oct
Balas



search

New Post