Yulia Andani Murti

Yulia adalah ibu yang mencintai profesi utamanya sebagai ibu. Cinta itu berbuah 2 putra dan 6 putri. Putra putri yang lahir dan besar dalam pengasuhan Yulia dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Keluarga Tangguh di Masa New Normal

Keluarga Tangguh di Masa New Normal

Keluarga adalah rumah, tempat pengasuhan yang melahirkan peradaban besar. Keluarga adalah tangga, tempat penggemblengan yang melahirkan ketinggian budi pekerti. Keluarga adalah tempat berkumpul. Berkumpulnya suami dengan istri, anak dengan orangtua, bahkan kakek nenek dengan cucu.

Dalam proses berkumpul terjadi interaksi. Interaksi yang sehat akan melahirkan pribadi-pribadi tangguh, yang siap berfikir besar dan positif, siap bekerja keras dan terarah, memberikan kontribusi, bukan hanya dalam keluarga, tapi juga dalam masyarakat.

Keluarga ibarat kapal yang berlayar di lautan. Seringkali lautan tenang, nyaman, dengan langit cerah, kicauan camar dan debur ombak yang indah. Namun, kadangkala terjadi badai, langit gelap, petir menyambar-nyambar, seolah kapal akan pecah dalam pelayaran.

Pandemi menjadi salah satu badai dalam kapal-kapal yang bernama keluarga. Tatanan yang berjalan rutin seketika berubah. Sekolah, kantor, tempat usaha, transportasi, rekreasi, dan aktivitas yang menjadi sarana berkumpulnya banyak orang, harus ditutup, demi mencegah penyebaran virus.

Anak-anak yang biasa belajar dengan ibu-bapak guru di sekolah, kini harus belajar di rumah bersama orang tua masing-masing. Banyak ibu megeluh, tak bisa mengajari anaknya. Anakpun mengeluh, tak bisa menguasai pelajaran yang baru.

Belum lagi dampak ekonomi. PHK massal terjadi di banyak perusahaan, melepas pengangguran baru. Sebagian besar pengangguran ini adalah tulang punggung keluarga, para kepala keluarga, ibu single parent, anak yang menanggung nafkah orang tua dan adik-adiknya. Badai ekonomi dapat berimbas pada badai sosial, perilaku menghalalkan segala cara agar tetap hidup dalam comfort zone yang dijalani bertahun-tahun.

Badai global ini dapat merontokkan bangunan rumah tangga, kecuali keluarga yang kokoh kuat. Keluarga yang manakah itu? Keluarga yang dapat mengeratkan hubungan dengan Allah Yang Mahakuat. Makin besar badai, makin banyak dzikirnya kepada Allah. Makin besar badai, makin banyak sedekahnya kepada kerabat dan tetangga yang kekurangan. Makin besar badai, makin khusyu’ tunduk dalam sholat. Makin besar badai, makin menguatkan ikatan antar anggota keluarga. Saling membantu, saling menguatkan, saling mengisi.

Keluarga tempat kembali, untuk mengumpulkan segenap potensi, agar keluar menjadi pemenang, melalui badai ujian pandemi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sangat bagus Bund ulasannya. Smg mjd keluarga yg sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin. Salam...

03 Jul
Balas

Salam hangat tuk keluarga Bu, semoga sukses dan bahagia selallu

03 Jul
Balas



search

New Post