#Tagursiana hari ke-168

Sore kemarin, kami mengunjungi rumah ibuku. Ya, disinilah daerah kelahiranku. Sebuah daerah kecil di salah satu kecamatan di Kota Padang, berada dekat kaki bukit yang suasananya masih asri. Jauh dari kebisingan, sehingga sangat cocok dinikmati pada akhir pekan seperti hari ini.

Pagi menjelang siang seperti saat ini, suasana masih sejuk karena tadi pagi turun hujan. Namun diujung sana aku melihat beberapa orang yang sedang memanen padi. Sebuah kegiatan yang dinanti para pemilik sawah. Biasanya pemilik sawah akan mengupahkan memanen padinya pada pekerja yang sudah terbiasa memanen padi. Biasanya dengan hitungan upah harian. Mereka yang pemilik sawah akan berdoa supaya cuaca akan baik selama dia panen ini, agar semua sawahnya selesai dipanen. Kami disini menyebutnya dengan istilah “ malambuik”. Selama malabuik, beberapa orang ada yang bertugas memompa gabah untuk memisahkan gabah yang kosong dengan gabah yang berisi. Sore hari pemilik sawah akan menghitung berapa banyak hasil panennya, sebagian akan dibawa pulang untuk stok makanan, dan sebagian lagi akan dijual. Bagi yang mendapatkan lebih dari 20 karung, mereka akan memberikan zakatnya ke mesjid terdekat. Sebagai ucapan syukur mereka kepada Tuhan.

Padang, 25 Oktober 2020