Berawal Dari Pendidikan
Apa yang terjadi di negeri ini? Setiap hari berita tentang Aborsi, sek bebas, tawuran, dan banyak lagi perilaku-perilaku yang tidak mencerminkan moral yang baik berseleweran di media sosial. Sudah sebobrok itukah generasi muda sekarang? Lihatlah kaum muda Indonesia yang berteriak antikorupsi, tapi bagaimana dengan mereka? Bukankah begitu banyak para mahasiswa yang lulus dengan hanya membeli skripsi dengan uang. Adakah mahasiswa yang mengerjakan tugas dari dosennya 100% hasil kemampuan sendiri, ya minimal dia paham apa yang dia tulis?
Bagaimana para pemuda yang berada di jenjang pendidikan di bawahnya seperti siswa tingkat SMA, SMP, bahkan peserta didik setingkat SD yang menganggap mencontek dan membuat jimat itu merupakan hal yang biasa bagi mereka. Bukankah semua itu telah termasuk kepada tindakan yang menjurus kepada korupsi? Bagaimana tidak sejak di bangku SD mereka telah berprinsip “ingin mendapat nilai tinggi dengan cara mudah tanpa belajar” akhirnya mereka ambil jalan tuntas dengan mencotek atau buat jimat. Tradisi seperti ini lumrah bagi sebagian besar anak bangsa hingga mereka masuk ke jenjang perkuliahan. Ketika mereka sudah menginjakkan kaki dalam dunia perpolitikan prinsip itu bertukar menjadi “ingin hidup enak, kaya dengan cepat, malas bekerja” akhirnya ambil jalan pintas dengan melakukan korupsi.
Menurut saya system pendidikan di sekolah sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak bangsa. Beruntunglah sekarang sistem pendidikan yang digunakan di sekolah-sekolah merupakan sistem pendidikan berkurikulum berbasis karakter. Setiap guru mata pelajaran harus menanamkan karakter yang baik melalui metode pembelajaran yang diterapkannya. Pembentukan karakter peserta didik lebih penting dari hanya sekedar nilai berwujud bilangan. Guru menjadi salah satu sosok yang sangat bertanggung jawab atas terlahirnya anak-anak bangsa yang berkarakter atau bermoral baik.
Pemerintah tentu mendambakan pendidikan di Indonesia jauh lebih baik, dapat melahirkan generasi bangsa yang berkarakter mulia dan berkemampuan dalam IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), bernalar dengan baik dan berpikir kritis sehingga mampu memecahkan masalah dengan benar dan bijaksana.
Untuk mewujudkan semua itu setiap komponen yang ada di lingkungan pendidikan terutama guru sebagai aktor pendidik selain mengkontruksi pemahaman siswanya, ia harus menunjukkan ketauladan yang baik. Guru harus mampu menjelaskan tentang pentingnya kejujuran dalam segala hal, kedisiplinan dalam melakukan segala aktivitas, kepatuhan dalam setiap peraturan dan berbagai hal yang berkaitan dengan moral.
Apapun usaha yang dilakukan sekarang, hasilnya tidak akan bisa langsung dipetik untuk bangsa ini. Tentunya hasil dari didikan tersebut dapat dirasakan setelah beberapa tahun yang akan datang. Harapan kita untuk negeri ini, dengan adanya perbaikan dalam segala bidang terutama bidang pendidikan, Indonesia akan memiliki sosok pemimpin yang berkarakter mulia, yang dapat dicontoh oleh semua rakyatnya!
#TantanganGurusiana
Hari ke-23
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap ya...tp ini peranan orang tua sangat perlu..dan lingkungan sangat mempengaruhi
Ya ni semua mendukung. Tapi ini berkenan dengan dirj kita sebagai guru...