Mendidik bukanlah pekerjaan yang mudah. Mengingat akan hal tersebut maka,  tidak disangsikan lagi bahwa di dalam pendidikan terdapat berbagai macam kesulitan yang disebabakan oleh keadaan atau pembawaan anak itu sendiri,  maupun lingkungan dan atau oleh pendidik sendiri. 

Kadang tidak jarang kita menjumpai anak  yang disuruh selalu menolak,  ada juga yang mau mengerjakan tetapi menurut kemauannya sendiri. Mana yang termasuk keras hati,  dan mana yang termasuk keras kepala? 

Apa yang dimaksud dengan keras hati dan keras kepala itu? Kedua sifat ini ada persamaannya,  tapi ada pula perbedaannya.

Anak yang keras hati berbuat semaunya,  bertentangan dengan kemauan orang lain. Ia mengemukakan kemauannya dan berpegang teguh pada tujuannya sendiri. 

Anak yang keras kepala tidak mau mengerjakan apa yang disuruhkan kepadanya,  tetapi ia tidak ada alasan yang bertujuan, yang ada hanya sifat pasif,  menolak kemauan orang lain. 

Dengan sebutan lain dapat kita katakan bahwa keras hati ialah bantahan terhadap suruhan orang lain karena ia ada tujuan dan maksud sendiri yang berlainan dengan apa yang disuruhkan kepadanya. Sedangkan keras kepala ialah bantahan terhadap suruhan orang lain tetapi ia tidak alasan lain yang bertujuan. 

Umumnya sifat keras hati ini lebih banyak terjadi di dalam lingkungan keluarga dikarenakan permintaannya tidak dituruti. Dan juga di lingkungan pergaulan antara anak anak sesamanya. Anak yang keras hati akan dijauhi dan tidak dihiraukan oleh teman temannya. 

Sedangkan sifat keras kepala itu sering terjadi di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah. Dan apa Yang menyebabkan anak keras hati dan keras kepala?  Akan diteruskan besok ya......