AKU, KELUARGA DAN SAHABAT

Aku?

Ya, inilah aku. Saaat aku bercermin, kucoba buka mataku lebih lebar lagi, aku bertanya pada diri sendiri. ada apa denganku? Nampaknya pada kulit sekitar mataku ada garis-garis halus dan agak berkerut. Di sekitar hidung dan mulut tampak ada garis yang membatasi antara hidung, mulut dan pipi. Kulirik rambutku, aha, ada yang berubah warna. Padahal aku belum pernah mewarnai rambutku. Ow, ada apa denganku? Ya, tak salah lagi. Ada yang berubah seiring berjalannya waktu.

Lebih dari empat puluh tahun aku menghirup segarnya udara dunia. Menapaki hari yang penuh liku-liku, sejak aku terlahir dari kandungan ibu hingga saat ini. Aku tatap lagi bayanganku, lebih diperjelas lagi dan makin jelas tanda-tanda perubahan itu. Aku yakinkan diri ini, biarlah usia bertambah, dan banyak yang berubah pada tubuh maupun wajah, aku harus tetap semangat dalam menggapai asa. Buat mengantarkan dua bidadariku yang kini mulai beranjak dewasa. Agar mereka kelak bisa memiliki masa depan yang indah. Menggapai cita-cita agar bisa menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama.

Anak-anaku adalah masa depanku, tumpuan harapanku. Karena mereka aku punya semangat untuk berjuang menghadapi segala rintangan. Karena mereka aku semangat untuk bekerja. Semoga aku selalu diberi kesehatan dan kekuatan agar dapat bekerja dengan sebaik-sebaiknya.

Kembali kucermati bayangan wajahku. Usia memang sudah mencapai paruh baya, tapi jika sudah berkumpul dengan sahabat-sahabatku, rasanya aku seperti dua puluh tahun lebih muda. Aha, lebay. Itu mungkin hanya perasaan dan harapanku saja. Tetapi............aku pikir lagi, mungkin tidak terlalu salah juga. Ketika berkumpul dengan sahabat, bisa bercanda dan tertawa bersama, membuat pikiran kembali segar, lupakan sejenak segala tetek bengek urusan pekerjaan, urusan kelurga, yang menjadi rutinitas sehari-hari.

Di sini aku hanya mau mengatakan bahwa keluarga adalah segalanya. Sedangkan sahabat adalah sosok-sosok yang amat berharga dalam hidupku. Sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka akan menjadikan motivasi dalam hidup. Kami selalu berbagi dalam segala hal. Saat ada yang susah saling menghibur. Saat ada yang bahagia kami pun menikmati kebahagiaan itu bersama. Memang harta yang paling berharga adalah keluarga dan persahabatan itu indah.

Yulianti, SAGUSABU 2017