Benci
Air langit itu turun begitu deras
Namun tak mampu dinginkan
Panasnya hati yang terbakar
Nyala api dendam begitu kuat
--
Dingin angin malam menusuk
Tak mampu sejukkan jiwaku
Dari kobaran amarah benci
Atas lakumu mengumbar dusta
--
Banjir lumpur menggempur
Tak jua sanggup mengubur
Tragedi keji tiada berampun
Yang kaubuat sesuka hati
--
Ribuan maaf yang kaulontar
Takkan menghapus coretan
Usahlah kaucoba berharap
Menjumpaku walau sekejap
--
Kepahiang, 16 Juli 2020
#harike-83#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Diksinya dalam bunda. Barakallah
Keren puisinya bu
Mantap Bu Yulianti
Biar ku sendiri... Tanpa mu