Perempuan di Kursi Roda
Oleh : Yulianti
Randi berdiri di depan sebuah gerbang. Pintunya yang terbuat dari besi tampak megah. Persis yang digambarkan oleh Wanda sahabatnya. "Sekarang ia tinggal di sana" Wanda mengakhiri penjelasannya beberapa hari yang lalu. Randi melangkahkan kaki perlahan memasuki pintu pagar tinggi itu. Tak seorang pun terlihat di sana. Ia menyusuri susunan paving block yang tersusun rapi. Lurus menuju rumah yang ada di ujung sana. Di kiri kanannya terdapat hamparan tanaman bunga kertas yang sedang bermekaran. Sungguh pemandangan yang membuat mata berbinar . Semua tampak terawat.
Baru saja Randi menginjakkan sebelah kakinya di atas anak tangga pertama rumah besar itu. Tiba-tiba telinganya menangkap suara perempuan bersenandung. Randi menoleh ke arah datangnya suara. sepertinya dari sudut sana. Randi melangkahkan kaki menuju sumber suara itu. Tampak olehnya sesosok perempuan berambut panjang. Ia duduk dikursi roda. Gaun putihnya tampak menyentuh tanah. Tanganya memegang sekuntum bunga kertas. Tampaknya ia memetik bunga itu dari pohon di sampingnya. Jemarinya memutar-mutar tangkai bunga itu. Sepertinya ia menyadari kehadiran Randi yang menghampirinya. Suara senandungnya seketika terhenti dan bunga di tangannya terjatuh di atas tanah.
Perempuan di atas kursi roda itu berusaha memutar roda dengan kedua tangannya. Ia tampak gugup dan tergesa-gesa. Sepertinya ia berusaha menghindari Randi. "Tunggu! " teriak Randi. Wanita itu semakin cepat memutar roda kursinya. Tampak ia sanga kesulitan menggerakkan kursi roda itu ketika tak sengaja sebelah rodanya terjebak di sela batu taman. Randi berusaha mempercepat langkahnya mengejar. Randi mendekati perempuan yang kini tampak tertunduk seperti orang ketakutan. Rambutnya yang terurai sebahu tampak menutupi sebagian wajahnya. Randi membungkukkan sedikit badanya di depan perempuan itu. Ia bermaksud menyapa perempuan di kursi roda itu dan membantu membenarkan letak kursi roda yang sedikit miring. "Randi! " terdengar seseorang memanggilnya. Randi menoleh ke arah suara itu. Tampak Anton melambaikan tangannya di depan rumah yang tadi hendak dituju Randi. "Ayo, sini! " teriaknya lagi. Randi sebenarnya masih penasaran dengan perempuan di kursi roda itu. Tapi tahu-tahu Anton sudah nongol di sampingnya dan menarik lengannya.
-- bersambung--
Kepahiang, 09 Juni 2020
#harike-44#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda, lanjutkan...Terimakasih telah berkunjung ke sriyonospd.gurusiana.id
Ditunggu sambungannya
Terimakasih atas kunjungannya bunda
Menarik sekali ditunggu lanjutannya
Terimakasih
Keren bu... Lanjut bu... Salam literasi...
Menarik!
Terimakasih