Yulianti

Guru di SD Negeri 02 Kepahiang Provinsi Bengkulu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pesona Rafflesia

Pesona Rafflesia

Bunga ikon Bengkulu ,Rafflesia kabarnya mekar lagi hari ini. Dari postingan beberapa teman di media sosial bunga ini tumbuh didesa Tanjung Alam kecamatan Ujan Mas kabupaten Kepahiang, bunga tersebut mekar di pinggir sungai Gelegasan dekat perkebunan kopi warga setempat.

Disinyalir beberapa pihak bahwa Rafflesia sedang mekar sempurna hari ini. Sedang cantik - cantiknya. Saat inilah keindahan Rafflesia dapat dinikmati oleh mata yang memandang,hingga beberapa hari ke depan. Bila sudah satu minggu bunga ini mekar ia akan layu, dan tidak menarik lagi.

Bunga Rafflesia Arnoldi adalah bunga kebanggaan Provinsi Bengkulu. Bunga ini termasuk kategori tanaman langka dan dilindungi. Pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

Bunga langka ini keberadaannya masih sangat terbatas dan sulit dikembangbiakkan. Walaupun langka, dapat ditemukan di beberapa hutan, kebun raya, dan Taman Nasional di Sumatera, Banten, juga Jawa Barat, untuk beberapa waktu.

Di balik keindahannya, puspa langka Rafflesia arnoldii menyimpan mitos mengerikan yang dipercaya masyarakat Provinsi Bengkulu, terutama masyarakat Suku Rejang dan Suku Serawai. Masyarakat Suku Rejang mendiami daerah perbukitan yang membentang dari Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang, Rejang Lebong, dan Lebong. Daerah-daerah itu habitat Rafflesia Arnoldii.

sebagian warga setempat menyebut bunga ikon Bengkulu itu sebagai bunga Bokor Setan. Sebagian lainnya menyebutnya sebagai Ibeun Sekedei atau Cawan Hantu. Penamaan itu merujuk bentuk bunga yang menyerupai bokor atau tempat sirih.

Suku Rejang memercayai bunga tersebut sebagai bokor sirihnya para penunggu hutan, baik itu berupa makhluk mistis maupun hewan buas, seperti harimau. Karena itu, warga Suku Rejang dulunya sangat menghindari bunga Raflesia di tengah hutan.

Mitos hantu, setan, hingga harimau yang begitu kuat melekat di benak suku Rejang membuat warga selalu menyingkir jika bertemu bunga itu. Tidak ada warga yang berani mengusik karena mereka takut terkena bala. Karena itu, bunga bangkai bisa berkembang baik di kawasan hutan Bengkulu.

Berbeda dengan Suku Rejang, warga Suku Serawai memberikan nama berbeda bagi bunga raksasa tersebut. Masyarakat setempat menyebut Raflesia Arnoldi dengan sebutan Begiang Simpai atau bunga monyet. Penamaan itu merujuk pada keanehan bunga yang tumbuh tanpa musim.

Ketiadaan daun dan akar yang jelas dari bunga ini membuatnya dipercaya sebagai bunga mistis. Sebagian warga menyimpulkan bunga itu selain milik penunggu hutan, juga bunga yang muncul karena sisa makanan monyet.

Beberapa suku yang ada di Bengkulu juga menyatakan tidak ada orang yang boleh mengganggu keberadaan bunga ini. Mereka beranggapan bahwa, jika mengganggunya akan mendapatkan kesialan.

Terlepas dari semua mitos itu ,sebenarnya hal itu sangat membantu dalam upaya melestarikan keberadaan puspa langka ini. Setidaknya sebagian masyarakat tidak berani mengganggu atau merusak bunga indah tersebut .

Bagi anda yang belum pernah melihat langsung bunga komik Bengkulu ini, semoga suatu saat bisa menyinggahi tempat di mana tumbuhnya bunga ini di wilayah hutan Bengkulu. Biasanya saat Rafflesia sedang mekar, akan ada tanda yang dipasang oleh para pencinta alam dan warga setempat. Tanda itu biasanya berupa spanduk atau papan berlukiskan "Rafflesia Mekar". Dan jangan kaget kalau di sana juga ada beberapa orang yang menjaganya. Hal tersebut dilakukan untuk menjauhkan tangan-tangan jahil yang akan merusak keindahan bunga langka ini.

# hari ke-9#

Kepahiang, 05 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantab buk Yuli, kekayaaan alam indoneisa

05 May
Balas

Udah pernah lihat belum?

05 May



search

New Post