Syam mau kemana? Terdengar suara dari arah belakang. Syam berhenti sejenak sambil menolehkan kepala kebelakang lalu membalikan badan sambil memperhatikan siapa yang memanggilnya. Oh, Mas Anto, ada apa mas, sapa Syam agak melirihkan suaranya. Syam dan Mas Anto saling bersalaman penuh persahatan hanya saja mereka agak jaga jarak, maklum masih saling menjaga kesehatan. Sepertinya buru buru syam, emangnya mau kemana, tanya mas Anto yang masih penasaran karena Syam belum memberikan jawaban pertanyaan tadi.

Oh inii mas mau ke rumah pakde Sholeh, jawab Syam. Emangnya ada apa di rumah pakde Sholeh Syam, tanya Mas Anto. Syampun menjelaskan mengenai maksudnya pergi ke rumah pakde sholeh yaitu ingin mengaji. Syam sendiri setiap sore pulang dari Madrasah selalu menyempatkan diri untuk mengaji di tempat pakde sholeh. Syam senang mengaji ditempat pakde sholeh, karena orangnya ramah, sabar dan yang asyik juga sering kasih makanan seusai mengaji. Selain Syam, masih banyak anak anak yang belajar Al Quran di rumah pakde Sholeh.

Mas Anto sendiri mau kemana? tanya Syams sambil tersenyum penuh persahatan. Biasa Syam, mau kumpul sama kawan kawan di Pos depan sana, yah cuci muka, jawab mas anto dengan santainya. Ya udah mas, Syam mau lanjutnya yah. Syampun membalikkan badan dan langsung melangkahkan kakinya menuju rumah pakde. Syam terlihat melangkah agak cepat khawatir terlambat mengajinya, lagi pula kalau terlambat datang rasanya rugi, karena pakde biasanya memberikan tausiah sedikit sebagai pembuka sebelum mengaji dimulai.

Alhamdulillah, ucap Syam sambil tersenyum senang karena sia tidak terlambat datang. Assalamualaikum Pakde, sapa Syam kepada sang guru yang baik hati dan murah senyum. Waalaikumussalam Syam, jawab pakde sambil mempersilahkan Syam mengambil tempat bersama teman temannya.

Waktu sudah menunjukkan jam 4 sore, biasanya pakde sudah mulai menyampaikan petuah petuahnya sebelum mulai mengaji. Anak anak agak heran, kok pakde diam saja, malah terlihat asyik melihat wa dan terlihat sekalai kali terlihat mengetik wa di handphonenya. Tak lama kemudian terdengar bunyi panggilan dari HP pakde, pakde dengan segera membuka hp dan mendekatkan ketelinganya. Waalaikumussalam, suara pakde tiba-tiba terdengar memecahkan suasana sore itu. Kami semua diam dan mencoba memdengarkan apa yang pakde bkcarakan, walaupun hanya terdengar sekali kali saja.

Selesai menerima telpon, pakdepun mulai membuka pembicaraan dengan kami, tapi kali ini ap yang disampaikan pakde bukan seperti biasanya, karena pakde hanya bertanya kepada kami. Oh ya, kalian pada tau nggak siapa yang menelpon pakde tadi? Tanya pakde dengan nada serius, sambil tersenyum penuh kebahagiaan. Tidak pakde, jawab kami serempak seperti dikasih aba aba. Apa kalian mau tau siapa orang tadi? Kami saling memandang seakan bingung apa yang akan kami jawab. Mau pakde, jawab salah seorang dari kami, namanya Bondan. Dan jawaban Bondanpun diikutin jawaban dari anak anak yang hadir, yang pasti mereka mau tau semua.

Anak anak, yang menelpon pakde tadi adalah Saudara Pakde yang ada di Yogyakarta, Namanya Ridho. Ridho itu anaknya sangat sholeh, anaknya hebat, pinter dan sopan kepada siapapun ungkap pakde dengan penuh kebanggaan. Pakdepun menceritakan kepada anak anak bahwa pada masa anak anak dulu, Ridho merupakan anak yang sangat rajin beribadah, rajin membaca Al Qur'an. Dia punya target bisa menghatamkan bacaan Al-Qur'an setiap bulan sekali, bahkan terkadang satu bulan dua kali. Pakdepun menceritakan dengan penuh serius dengan tenang hingga bagaimana sahabat pakde meraih kesuksesan saat ini. 

Pakde, emangnya untuk apa ngaji banyak banyak pakde, tanya Syam dengan penuh keraguan. Ya Pakde, kalau satu hari satu juz kayaknya capek pakde, ungkap Bondan. Anak anak yang lain saling melihat dan seakan akan ikut mengiyakan apa kata si Bondan.

Anak anak, sekarang Pakde mau cerita yah, tolong dengerin baik baik yah. Pakdepun mulai bercerita dengan sungguh sumgguh dan anak anakpun sangat antusias dengarin cerita pakde. Inti cerita pakde, bahwa Allah SWT memberikan waktu kepada manusia sama, yaitu 24 jam dalam satu hari. Dari waktu 24 jam itu, pakde meminta kepada anak anak untuk bisa menggunakan waktunya dengan baik baik dan produktif. Pakde sangat berharap anak anak bisa mengikuti jejak sahabatnya, Pakde Ridho. Ditengah asyiknya pakde Sholeh bercerita, anak anak dikejutkan pernyataan pakde yang membuat hati analk anak gelisah. Anak anak, tolong perhatikan dan silahkan ikutin. Pakde berharap kami bisa menghatamkan Al-qur'an satu bulan satu kali, syukur bisa lebih dari itu. Hayo.., siapa yang mau berniat membaca Al-Qur'an satu Juz satu pekan? Tanya pakde dengan penuh harap. Anak anakpun terdengar mendengarkan  apa yang disampaiaan. anak, kita diberikan waktu sampai hari ini, merupakan sebuah keberkahan. Jangan kalian sia siakan semua itu, usahakan kalian bisa mencintai Al-Qur'an, bacalah setiap hari dan Pakde anjurkan kalian bisa menghatamkan bacaan Al -Qur'an setip satu bulan sekali, saran Pakde dengan serius penih harapan.

Gerakan Membaca Al-Qur'an setiap Hari (GMATH), Kalau bukan sekarang kapan lagi.