Pagi hening kuterbangun

Terlihat jam berdetak

Bersahutan tak berhenti

Bagaikan musik pengiring

Aktivitas pagi

Ku rasakan tak seperti biasanya

Kutertegun dan terbayang

Wajah ayahku yang telah tiada

Ku terdiam sejenak

Terbanyang wajah ayah yang penuh kasih

Ku tundukkan wajahku,

Terucap dari bibirku

Ya Tuhanku, ampunilah segala dosa ayahku

Terimalah segala amal kebaikannya

Jauhkan dari siksa kuburmu

Terimalah disisi Mu dengan kasih Mu

Ku usap air yang memenuhi pelupuk mataku

Tak kusadari air mata berlinang

Membasahi pipiku

Ku teringat akan kasih dan sayangnya

Ku teringat kelembutannya

Ku teringat tatapan wajahmu yang syahdu

Ayah, aku rindu padamu

Kembali ku terdiam

Aku larut dalam suara detakan jarum jam

Ditengah keheningan pagi

Hati masih terasa gundah akan rinduku

Ku bangkit

Ku langkahkan kakiku

Menuju tempat bersuci

Ku lihat sajadah terhampar

Seakan memanggilku

"Jangan kau sia siakan aku"

Ku datang menghampiri sajadah

Ku usap dan kurasakan

Begitu lembut

Hatiku bergumam

Aku akan sering sujud diatas hamparanmu

Ya Rob kembali kuhadapkan wajahku

Ku untai kata indah

Ku susun dengan penuh kerapian

Seakan ku tak ingin melewatkan pagi hening itu

Tanpa permohonan terbaik kepadamu

Hatiku terasa galau

Jantungku berdetak cepat

Segera kutenangkan dengan istighfar

"Robighfirli wali wali dayya warhamhuma kamaa robbayaanii shoghiiroo"

Ku kembali tersungkur

Dihamparan sajadah yang lembut

Seakan ku tak mau bangkit

Ku tempelkan wajah dan keningku

Ku biarkan dibelainya

Ya Allah titip salam rindu

Buat ayahku

Ya Allah satukan kami di surgamu

Beserta semua keluargaku

Ibuku, abangku, adik adikku

Ku tegakkan wajahku

Ku tersenyum 

Penuh ketenangan

Penuh kebahagiaan

Telah kusampaikan rinduku

Pada ayahku

Kepada Sang kholik

Penguasa alam semesta