Yulia Nuryani Candra, S.Pd

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tanggal loro limo (dua lima)

"Buk, seragam PGRI ku sudah di sterika?" teriakku dari dalam kamar mandi

"Sekarang tanggal 25 yaa pak...Alhamdulilah, berarti kurang 5 hari lagi gajian."

"Ya Allah bukk...pean itu yg di ingat tanggal 1 saja. Uang belanja kmrn sudah habis ta?" tanyaku sambil menaruh handuk di gantungan.

Aku berjalan menuju lemari, mengambil baju PGRI. Dan berkaca...hmmm, ganteng juga diriku pakai baju ini. Walaupun body gak kekar2 amat, tapi lumayan gagah lah...

Tiba-tiba istriku datang menghampiri sambil membawa sarapan..

"Pak..ini sarapannya."

"Ini aja bu, susunya mana?"

"Duh pak, uangnya udah habis pak. Gaji bapak kemarin buat bayar sekolah si ujang, si unang dan beli pampersnya si atun. Belum bayar listrik, air, wifi. Sisanya buat belanja sehari-hari pak. Ini aja bedaknya ibu habis gak bisa beli pakkk."

"Oalah.... Di irit lagi buk." gumamku sambil ngelus dada.

"Ngirit gimana lagi pak, ini aja udah aku kurangi jatah belanja tiap hari. Nasi yang gak habis aku jemur, aku masak lagi...lah, itu yang dimakan sampean. Itu nasi karak namanya pakk, nasi daur ulang namanya."

"Waiks." mataku melotot, tapi tetep tak paksa menelan yang namanya nasi karak ini.

Yah...itulah suasana setiap pagi di rumahku. sering kekurangan timbang lebihnya kalau aku bilang, buktinya gaji sebulan di pertengahan bulan dah habis. Mau cari tambahan gak mungkin. Tiap hari pulang sekolah udah sore. Tugas sekolah banyak banget. Belum ngajar, bikin spj bos, bikin laporan dapodik, bikin persediaan, bikin administrasi..ahhh...pokoknya seabrek.

Istriku hebat...yah, hebat sekali. Kalau dinalar mana cukup gaji sebulan. Dengan 3 orang anak. Entah bagaimana dia bisa mengatur gaji sebulan, aku tak tahu dan aku tak mau tahu hihi. Biarlah cukup dia yang tahu, dan menjadi rahasianya. Dan itulah yang membuat aku bahagia selama ini. Bahagia itu relatif ...kalau kataku sih..

"Ya wez buk, aku berangkat sekolah dulu yaa. Doakan nanti ada temen yg makan-makan. Lumayan ngurangi jatah makan siangku di rumah." kataku pada istri. Setelah mengelus rambutnya yg mulai beruban itu akupun segera menstater sepeda buntutku..

Bremmm...bremmm...ngengggggg

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, kisah yang wakili guru Indonesia. Sukses selalu dan barakallahu fiik

25 Sep
Balas

Aamin, Maturnuwun bu...

26 Sep



search

New Post