Beberapa hari ke depan, lebaran idul adha. Meski tidak semeriah Idul fitri, akan tetapi tetap menjadi hari yang dinanti. Meski hanya sehari, terutama anak-anak, mereka merasakan kegembiraan yang tidak biasa.

Baju baru, walau sudah dipakai saat lebaran idul fitri, tetap memberi rasa yang mrmbahagiakan. Sepatu, peci, sarung yang disimpan setelah idul fitri dikeluarkan kembali.

Hari lebaran, ajang silaturrahmi, bersua kerabat dan famili. Salat bersama di lapangan, bersalam-salaman. Hari itu penuh kegembiraan.

Belakangan ini, hari yang dinanti itu tidak sama lagi. Baju baru dipakai di hari berbeda. Sajadah dibentang tak lagi di lapangan yang sama. Masing-masing menunaikan ibadah id sesuai keyakinan. Kegembiraan itu mulai menguap.

Bertamu ke rumah saudara, harus tanya dulu. Jangan-jangan mereka masih berpuasa saat kita datang. Sungkan bahkan ada rasa malas untuk mengunjungi kerabat di hari pertama lebaran.

Ada yang bilang, perbedaan itu menyenangkan. Tapi untuk yang satu ini, tidak sama sekali. Perbedaan ini telah menghapus senyum manis anak-anak yang akan mengenakan baju baru bersama kawan-kawannya.