Hampir sejam kami berdua berkeliling mencari tenda tempat rombongan ibu tersebut. Selama itu, saya tidak ingat menanyakan siapa namanya, saking serius memperhatikan tulisan yang ada pada tenda.

Salah seorang petugas haji lewat di dekat kami. Kesempatan ini saya gunakan untuk menanyakan lokasi maktab si ibu yang sudah mulai bingung. Ketika ditanya maktab berapa dia jawab 51. Saat saya bilang saya maktab 53, dia juga bilang rasanya dia juga maktab 53.

Pak petugas, karena mungkin sedang ada urusan, hanya menjawab alakadarnya. Terpaksa, ya saya sudah mulai merasa terpaksa, mencari tahu sendiri. Si ibu saya minta tetap di tempat tersebut, sedangkan saya akan mencari tahu kebtenda-tenda terdekat.

Selintas niat jahat muncul saat itu. Saya ingin langsung ke tenda saya dan meninggalkan si ibu. Saya berpapasan dengan seorang bapak, yang entah kenapa menarik perhatian saya. Saya tidak tahu kenapa seperti ada kontak dengan bapak ini.

Namun saya terus berjalan berlawanan dengan bapak tersebut. Tiba-tiba, saya mendengar suara memanggil di belakang saya. Si ibu dan bapak tadi mendatangi saya. Ternyata beliau suami dari ibu tersebut. Setelah mengucap terimakasih dan salam kami berpisah. Saya tidak pernah bertemu ibu itu hingga kini.