Penyakit Ibu ( lanjutan)
Ibu menajamkan pendengarannya. Suara itu makin jelas terdengar. Suara tawa manja seorang perempuan dan suara laki-laki yang teramat samgat Ibu kenali.
Badan Ibu bergetar hebat. Rasanya kedua kaki tak mampu menopang badannya. Sesak di dada membuat Ibu makin lemah. Tapi Ibu berusaha bertahan. Ia harus tahu kebenaran ini.
"Ya Allah bantu hamba!" Ibu memohon kekuatan pada Sang Penguasa alam semesta.
Ibu mencoba membuka pintu. Ternyata tidak dikunci. Ibu hampir saja jatuh terjerembab andai tidak berpegangan di pintu.
Di atas ranjang, lelaki yang Ibu panggil uda, imam dan ayah anak-anaknya bersama perempuan lain. Kondisinya tidak baik-baik saja.
Keduanya terkejut.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terimakasih semangatnya.
Hmmm...menegangkan..lanjutkan Bu..Yulia