Yuliarti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

POLA HIDUP MANUSIA TIGA ZAMAN

POLA HIDUP MANUSIA TIGA ZAMAN.

Sabda Rasulullah SAW: "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup di zaman mereka bukan di zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian". Artinya, zaman terus berubah. Sesuatu yang dahulu istimewa sekarang biasa saja, apalagi di zaman anak cucu kita nanti. Mereka akan bilang "ketinggalan zaman".

Bunyi hadist di atas, sudah sangat jelas. bahwa sekarang sudah banyak perubahan dibanding zaman dahulu sebelum kita (penulis). Sebut saja penulis berada pada zaman kedua/orde baru. "Sekarang si enak, tidak seperti zaman kecilku dulu". Begitu kata nenek dan ibuku.

"Dulu, mau kemana harus berjalan berkilo-kilo meter, gak ada sepeda, apalagi mobil, tidak seperti sekarang". Banyak cerita sebagai pembanding antara zaman nenek dulu dengan sekarang. Belum lagi masalah fasilitas seperti televisi, handphone, internet, dll.

Dahulu, satu keluarga bisa mempunyai belasan anak. Tidak bisa kita batangkan betapa repotnya dengan jarak usia yang rata-rata kurang dari 2 tahun. Ekonomi serba kekurangan, tetapi orang tua kita mampu mendidik dan mengarahkan sehingga sekarang belasan anaknya sukses, tidak hanya pinter tapi juga "bener". Tetap "ngajeni", menghormati orang tua. Dengan keprihatinan dan kondisi yang serba pas-pasan tak hentinya orangtua (nenek dan kakek) mendoakan untuk kebaikan anak-anaknya. Keberhasilan kita saat ini adalah doa-doa mereka yang terkabul. Semoga Allah menyayangi dan mengapuni dosa orang tua kita. Aamiin.

Memasuki zaman kedua, terlihat ada pergeseran peran. Dahulu banyak ibu-ibu murni menjadi ibu rumah tangga sehingga fokus dalam mengasuh, mendampingi, dan mendidik anak di rumah. Sekarang karena kesuksesan dan terkabulnya doa orang tua pula, dengan sekolah yang tinggi menuntut anaknya untuk bisa bekerja menerapkan ilmu yang telah dipelajarinya. Akibatnya, kedua orang tua bekerja. Tak ada lagi yang mengurus anaknya. Kembalilah si nenek/atau kakek direpotkan dengan titipan cucunya. "Kapan bisa istirahat, santai, gantian dilayani anak-anak. Dahulu waktu masih kecil berharap cepat besar, supaya bisa membantu meringankan pekerjaan, bangun tidur kopi dan teh telah tersedia, duduk manis hidangan sudah ada. Kini ternyata hanya angan-angan belaka."

Sekarang dengan dua atau tiga anak terasa begitu repot, tak punya waktu untuk sekadar kumpul-kumpul, ngobrol di ruang keluarga, nonton TV bersama, apalagi mendongeng untuk buah hatinya. Orang tua kini mampu memenuhi apa yang diminta tetapi tidak banyak memberi yang dibutuhkannya, berupa perhatian dan kasih sayang. Mereka tidak menyadari bahwa uang bukan segalanya dalam membahagiakan keluarga.

Memasuki zaman "Now" semuanya serba mudah, serba ada, yang jauh menjadi dekat, yang lama menjadi cepat karena kecanggihan teknologi. Hidup kini lebih mudah. Tak harus melangkah semua bisa sampai rumah. Pola pikir dan cara pandang anak-anak kini sudah beberapa langkah lebih maju.

Dari waktu ke waktu, seakan semuanya berubah, banyak tantangan yang harus dihadapi. Semua serba cepat, jika tak mengikuti perkembangan akan tertinggal jauh. Benarlah bunyi hadist Radulluloh, SAW di atas. Kita harus mempersiapkan anak kita hidup pada zamannya yang selalu banyak tantangan.

Ada perbedaan yang menyolok dari pergantian pola hidup tiga zaman. Pertama, zaman sebelum kita manusia lebih mandiri, hubungan sosial dan kekeluargaan masih sangat kental. Di era kedua, manusia mulai sibuk dengan dirinya, hubungan sosial mulai pudar. Era ketiga manusia cenderung individualistis, egois, sifat sosial hampir tak tampak lagi. Mereka terlalu sibuk dengan dunianya. Apakah itu yang disebut generasi melenial?

Harapannya, di era apapun. Pendidikan karakter tetap ditanamkan di dalam keluarga sebagai pendidikan pertama bagi anak agar mereka peduli, bisa menghargai dan menghormati sesama. Di tengah pesatnya perubahan zaman yang sangat cepat dan dinamis.

Mari kita menjadi orang tua yang cerdas, tanggap, dan bijak.!!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Super sekali.....

26 Jan
Balas

Mtrnwn ibu pengawas. Super sj dah bagus, tambah sekali.

27 Jan

Tulisan yg bagus Buu...Ibu Guruku memang hebat.

26 Jan
Balas

Muridku mmg pandai berbakti tak pernah bikin kecewa gurunya. selalu saja memuji biar bu guru senang hati. Mtrnwn, Nak.

26 Jan



search

New Post