Perkembangan teknologi di bidang pendidikan membuat guru semakin terus belajar. memberikan tantangan luar biasa pada guru untuk meningkatkan kemampuan dan pengembangan diri. Mengapa demikian? Merujuk pada peran guru sebagai fasilitator guru hendaknya melakukan berbagai perubahan dan inovasi dalam pembelajaran. Peran guru tidak hanya memberikan pengajaran namun guru juga harus mendidik, membimbing dan membangkitkan keterampilan 5C peserta didik salah satunya adalah berpikir kritis dan kreatif. Dalam waktu yang singkat setelah masa pandemi seluruh perubahan di dunia pendidikan memberikan pengalaman berharga untuk seluruh guru pembelajar. Program pemerintah dengan sekolah penggerak, guru penggerak dan rumah belajar serta yang terkini adalah PMM sangat membantu guru dalam memperbaharui pola dan variasi mengajar. Pembelajaran dengan beberapa model yaitu PBL, PJBL, discovery, inkuiri memberikan pengalaman pada peserta didik dan berpihak pada peserta didik. Maing -masing model pembelajaran tersebut berbasis pada peserta didik, artinya mereka yang lebih bergerak berkolaboratif, komunikatif dan bernalar kritis.

Penggunaan teknologi dalam belajar semakin meningkatkan kemampuan peserta didik dan minat belajar peserta didik, sebagai contoh pada pembelajaran tata surya sebagai guru saya memberikan pembelajaran berdiferensiasi. Peserta didik dengan modal pengetahuan menggunakan aplikasi canva mereka membuat sebuah video pembelajaran tentang tata surya, sebelumnya mereka telah membaca berbagai referensi melalui modul yang diupload guru di lms Digislamic, informasi dari google, pinterest, canva dan masih banyak lagi fitur atau aplikasi berbasis digital yang mereka gunakan. Dengan aplikasi canva mereka dapat melakukan diskusi secara kolaboratif, memilih gambar dan video yang digunakan. Peserta didik juga diberikan ruang terbuka untuk presentasi dalam media sosial seperti fb, IG, Youtube dan tik tok. Hal ini dilakukan guru agar peserta didik memiliki pengalaman langsung dalam proses pembuatan video. Selain memberikan kesempatan pada peserta didik seperti ulasan di atas, guru juga dapat menggunakan metode gamifikasi, pembelajaran berbasis game, dapat dengan world wall, quizizz, quizlet, quiz wisher, profprog, educaplay atau yang lainya sehingga saat diadakan quiz mereka tidak bosan karena permainan adalah salah satu ciri belajar anak usia sekolah dasar. Dengan permainan juga membuat mereka senang dan semangat belajar.

Selain menggunakan aplikasi atau tool permainan, pada waktu pembelajaran tata surya dapat diberikan dengan AR dan VR. Teknologi AR dapat membuat peserta didik melihat secara nyata dan detail dibandingkan dengan video pembelajaran. Menggunakan aplikasi cube peserta didik dapat melakukan scan barcode yang nanti akan muncul tatasurya serta karakteristik masing-masing planet. sedangkan pemanfaatan VR mereka dapat menjelajah secara virtual. Keuntungan menggunakan teknologi bagi guru dan peserta didik keduanya lebih menyingkat waktu yang digunakan, memberikan pengalaman langsung untuk kreativitas, lebih semangat dan seru, guru sebagai fasilitator lebih mudah menyelesaikan pekerjaanya, peserta didik lebih leluasa mencari informasi,lebih mudah mengembangkan kreatifitas dengan tool keren misal canva, lebih mudah mengembangkan semangat berkompetesi misal permainan game pembelajaran, namun masih dalam pengawasan dan bimbingan guru sehingga penggunaan teknologi benar -benar positif. Untuk sekolah kami menggunakan platform Digislamic, sehingga peserta didik wajib membawa tablet setiap belajar. Disinilah guru dituntut terus belajar dan mampu mengembangkan kemampuan diri sehingga proses belajar menggunakan teknologi bermakna positif bagi peserta didik. Mereka bukan hidup di zaman kita namun mereka hidup di zaman serba berubah dengan cepat. Maka didiklah mereka sesuai dengan zamannya.

Penulis :

Yuli Astuti

Instansi : SD Al Muslim

email : [email protected]

[email protected]

No wa : 08888539237