Senja dilangit jingga
SENJA DI LANGIT JINGGA Oleh : Juli Astuti Pentigraf
Dalam keremangan hari mengumbar senyum renyah yang tersisa, tiada daya dan pahit rasa ketika malam pun tiba, bayang angkuh menghalang, tertegun hati mengumbar rasa, dendam ,kecewa , serta amarah membara. Didepan mata anak kecil merengek memohon sesuatu sambil memandangi ibunya .
" Bu ayo ibu, aku mau makan ! " Sambil ditariknya baju sang ibu yang sedang gundah gulana,sang ibu pun tersadar dari lamunannya, bahwa sie kecil semenjak pagi belum makan, melainkan hanya minum susu botol nya. Bergegas sang ibu ke dapur untuk memasak, niat hati membuka kran beras dalam penyimpanannya, namun ternyata berasnya pun habis .
Kaki nya pun melangkah menggapai sepeda motornya, dengan membawa si kecil yang mulai rewel menahan perut lapar, hati gundah gulana bercampur sedih, sesampainya du sebuah warung ia segera memesan nasi tim hangat besama sayur sop iga, dengan senang hati si kecil makan dengan lahap nya, air mata sang ibu pun menetes membasahi pipinya tak kuasa memandangi wajah putrinya
Bersambung Kampung sastra wukir sari 23112021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar