Oleh : Juli Astuti, SPD SD

Pentigraf 3 070321

Kemarin saat aku sakit 14 hari terkena covid, aku berdiam diri di dalam kamar , isolasi mandiri ,semua serba dilayani dan di perhatikan oleh anak dan istriku, setiap kali makan sudah ada di atas meja, dengan menu yang selalu enak-enak, anak dan istriku pun selalu mengingatkanku untuk selalu makan dan makan .Padahal setiap makan perut terasa mual, begitulah tutur seorang ayah kepada tetangganya. Enak sekali semuanya selalu diperhatikan, yang ada hanya di suruh makan tidur ,makan lagi tidur lagi , he he ...seperti raja, padahal setiap kali makan rasanya mual dan sering kali muntah- muntah. Semuaanggota keluarga memberikan perhatian sepenuhnya kepada ku,apalagi anakku yang kebetulan seorang medis, dia benar- benar ekstra merawat ku.

Selama 14 Hari berat badanku turun 3 kilo, dan masa-masa kritis itu pun telah aku lalui , kini tubuhku mulai terasa ringan dan segala macam penyakit yang dulu pernah aku rasakan, aku benar-benar merasakan sehat, namun ketika badanku mulai terasa sehat, aku makan bisa mencapai 4 atau 5 kali sehari, seperti saat terserang covid kemarin, namun apa yang terjadi, istriku selalu bilang , "Stop jangan makan terus nanti gemuk lagi pah , orang kegemukan itu dekat dengan penyakit!" Begitulah katanya. Berbeda dengan pada saat aku sakit mereka menyuruhku makan terus, ayo makan dan makan lagi, begitu juga dengan anakku, dia sudah tak memperhatikan ku lagi, bahkan dia sudah kembali ke rumahnya bersama suami dan anaknya.

Keesokan paginya aku pura pura menggigil , kutarik selimut setelah solat subuh,kemudian istrikupun terenyuh menghampiriku, dan ahirnya kutarik lengannya agar dia masuk kedalam selimutku begitulah cerita seorang bapak selanjutnya entah apa yang terjadi , qkqkwkqkw...

Stay @home bumiku Nangkaan