Seperti ungkapan Bang Napi ,  "waspadalah...!!!!" 

Kejahatan selalu ada di mana - mana , kejahatan akan terjadi jika ada waktu dan kesempatan." 

Dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemik seperti saat ini kita harus selalu waspada , jangan mudah terpengaruh apalagi hanyut dengan situasai dan kondisi yang bisa saja di ciptakan oleh manusia agar nampak terlihat seolah - olah  mereka sedang membutuhkan bantuan kita .

Tidak menutup kemungkinan dalam kondisi pandemik yang mulai serba kesulitan dalam  ekonomi  seperti saat ini,  menjadi sebuah  kesempatan yang dapat di manfaat kan   untuk berbuat zolim dan  jahat oleh sebagian  manusia yang tidak kuat imannya.

Memang  di saat pandemik seperti ini menjadi sebuah dilema  sekaligus ujian bagi kita umat manusia , 

Diantara memilih untuk tetap bertahan dan berjalan di jalan Allah meski dalam kondisi pailit  dan prihatin , atau memilih keluar dari jalan Allah dengan  melakukan perbuatan jahat hanya  yang hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan  hidupnya. 

Seperti yang telah  di wahyukan Allah kepada Nabi  kita Muhammad SAW, dalam SURAT AL MULK ,  ayat ke 2 yang di turunkan di mekah , sebagai berikut: 

" Alladzii khalaqal mauta walhayaata liyabluwakum ayyukum ahsanu ' amalaa , wahuwal ' Aziizul ghafuur."

Yang artinya : " Yang menjadikan mati dan hidup,  supaya dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya .  Dan dia maha perkasa lagi maha pengampun .

Tentunya bagi  mereka  yang mulai rapuh dan berpikiran  sempit , akan  dengan gampangnya dia berbuat suatu kejahatan .

Manusia  yang tidak memiliki iman yang kuat jika sudah merasa kepepet / terdesak oleh suatu kesulitan  hidup , maka jalan apapun akan di tempuhnya , termasuk , membunuh , merampok dan menipu untuk sekedar  memenuhi hasrat dan kebutuhannya.

Sedangkan manusia yang beriman, dia akan memilih tetap berjalan di jalan Allah meskipun harus mati kelaparan. Dia akan tetap berpeggang teguh pada keimannaya dalam menghadapi sulitnya tantangan hidup di dunia.

Orang yang beriman kuat akan memandang bahwa kehidupan yang sejatinya itu bukan di dunia,  tetapi di ahirat . 

Mereka selalu yakin bahwa setelah kehidupan di dunia ini masih ada fase kehidupan yang lain lagi.

Maka dalam melihat sesuatu  yang ada di depan kita, tidaklah cukup melihat dengan mata telanjang., namun pakailah mata batin kita / tajalli   untuk melihat bahwa sesuatu itu benar atau tidak 

Hati yang bersih akan dapat melihat sesuatu yang benar , meski dalam kerumunan  banyak orang yang salah.

Tajalli menurut Sufi /  mata batin

Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf tidak lain adalah menjalani takhalli, tahalli, dan tajalli. Jalan yang ditempuh oleh para Sufi adalah jalan takhalli, tahalli, dan tajalli. Mengosongkan jiwa dari sifat buruk, menghiasi jiwa dengan sifat yang baik dengan tujuan untuk menyaksikan dengan penglihatan hati bahwa sesungguhnya tuhan itu tidak ada, hanya Allah SWT yang Ada, "Tidak ada tuhan (lâ ilâha) selain (illâ) Allah SWT dan Muhammad bin Abdullah adalah hamba, utusan, dan kekasih-Nya."

Dengan mengosongkan diri kita , banyak berbuat baik, membantu sesama , sodakoh , berzikir  baik dalam lisan maupun hati ,  belajar menahan dan mengendalikan  nafsu duniawi  dengan berpuasa , menjaga hati dan lisan kita dari perbuatan yang tidak baik , maka  Allah akan membukakan mata hati kita untuk melihat sesuatu itu benar atau salah , sehingga insa'alloh kita akan selamat di Dunia hingga di Ahirat , Amin Ya Robal Alamin,  semoga catatan kecilku kali ini bermanfaat bagi sahabat guru siana dimanapun berada .

Di angkat dari peristiwa nyata pada tengah malam  tadi tepat nya pukul 23. 06 . Di rumah 

Penulis :  JULI ASTUTI SPd SD 

GURU SDN KADEMANGAN 1 

KEC. BONDOWOSO

KAB. BONDOWOSO 

JAWA TIMUR 

EDISI KE 24 130420