Hujan
PUISI:
Hujan Itu
(Tantangan Hari Ke-22)
#tantanganGurusiana
Hujan itu
Tetesannya yang jatuh, tak lagi satu-satu
Mereka berkoloni,
berebut cepat untuk jatuh ke bumi
Tak lagi menawarkan kesenduan
layaknya gerimis di senja hari,
Yang membalut kemesraan...
Tak lagi mengusik kerinduan
Layaknya kebersamaan yang terpisahkan
Hingga suaranya yang tak lagi tik tik tik..
Bahkan lebih menggelora saat dibersamai
Kilat-kilat memecah kegelapan,
Guntur melebur, bersama petir hadir...
Alirannya yang kecil di jalan jalan,
Di parit-parit,
Bahkan telah berubah menjadi banjir
Hujan itu
Tak lagi bisa diterka
Kapan menjadi sahabat
Dan kapan menjadi petaka...
Kembali kepada kita,
Untuk bijak beradab..
Magetan, 7 Pebruari 2020
#tantanganharike
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Udan deres