Menjaga Kebersihan itu Pambiasaan

(Tantangan Hari ke-3)

#tantangangurusiana

Ada lomba kelas adiwiyata di sekolah. Wali kelas harus mengerahkan anak-anak untuk semakin giat dalam menjaga kebersihan kelas dan lingkungan. Sebenarnya kebersihan kelas dan lingkungan itu bisa dilakukan setiap hari sebagai pembiasaan. Namun demikian kadang anak-anak masih belum bisa melaksanakannya. 

Memang perlu waktu dan ketelatenan untuk menjadikan anak-anak agar terbiasa dengan menjaga kebersihan kelas dan linkungan. Tempat sampah sudah disediakan dan terdiri atas dua tempat sampah dengan warna yang berbeda. Kuning dan Hijau. Tempat sampah hijau untuk sampah organik, yaitu sampah yang berasal dari daun-daun atau rumput. Sedangkan Tempat sampah yang kuning untuk sampah-sampah an organik. Kertas, plastik, misalnya. sehingga dengan pemisahan sampah organik dan an organik ini memudahkan dalam pengelolaan sampah berikutnya.

Sampah organik bisa diolah menjadi kompos dan bermanfaat untuk kesuburan tanah jika sudah jedi kompos. Sedangkan sampah an organik masih bisa dipilah lagi. botol-botol mineral, disendirikan, gelas-gelas plastik bekas minuman mineral juga dipisahkan. Nanti kedua jenis sampah an organik ini bisa dimanfaatkan. Bijak dalam mengelola sampah sebenarnya wujud dari cinta lingkungan.

Yang masih menjadi kendala adalah membiasakan diri untuk menjagaa kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, memasukkan sampah sesuai jenisnya yaitu organik dan an organik.  Anak-anak masih sulit untuk diajak bijak dalam membuang sampah. Setelah makan jajan kadang bungkusnya dibuang sembarangan di mana dia memakan jajannya, di situlah ia buang bungkusnya.

Untuk itu segenap komponen sekolah harus tetap  sabar untuk selalu mengingatkan kepada para siswa. Tentu saja disertai dengan contoh tindakan. Mari pilah sampah. Demi Indonesia Indah tanpa sampah. Kita mulai dari kelas kita dan lingkungan kelas kita.

 Magetan, 19 Januari 2020.

#tantangangurusianaharike3