Sebuah Insiden di Lampu Bang-jo

Tantangan Hari ke-1

#tantanganGurusiana

Jika di sebuah perempatan yang ada lampu bang-jonya dan lampu itu masih berfungsi, artinya sedang tidak mati atau tidak rusak, namun masih juga terjadi tabrakan, bagaimana ini bisa terjadi? Seharusnya, tidak terjadi jika pengguna jalan patuh terhadap aturan. Secara logika, dari ke empat penjuru di perempatan itu traffic light sudah mengatur dengan sendirinya secara otomatis. Kapan menyala hijau, dan kapan menyala merah. Jadi mestinya tidak terjadi tabrakan.

Tabrakan di area traffic light bisa terjadi karena diawali dari pelanggaran. Jika kita amati, biasanya pergiliran nyala lampu merah ataupun hijau searah jarum jam, tabrakan bisa terjadi karena: misalnya dari arah selatan (yang mau lurus ke utara) begitu lampu sudah mulai merah, namun masih saja diterobos oleh pengguna jalan. Karena ingin mengejar agar segera melewati perempatan, dia menambah kecepatan. Ngebut. Sedangkan pengendara dari arah barat, (yang lurus ke timur), begitu lampu hijau langsung tancap gas. Merasa aman saja karena memang giliran dia untuk berjalan. Tanpa disadari pengendara dari arah kanannya melaju cepat. Nah Braaagghh! Begitulah!

Berawal dari pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintad akan berakibat fatal. Berawal dari ketidaksabaran, mendatangkan petaka. Jika semua dari kita tetap setia dengan giliran, maka insyaAllah akan selamat. Kita harus hati-hati. Kadang, gara-gara seseorang yang tidak hati-hati, menyebabkan orang lain yang sebenarnaya dia hati-hati bisa celaka karena imbas dari orang yang tidak hati-hati tadi. Warga negara yang baik adalah warga yang patuh dan taat pada rambu-rambu lalu lintas. Satu lagi, mari kita berdoa setiap akan berangkat berkendara, berdoa di sepanjang jalan, semoga selalu dalam lindungan Illahi Robbi. Aamiin.

Magetan, 15 Januari 2020

#tantanganGurusiana