YULIATIN, S.Pd

Guru SMK DHARMA BAHARI SURABAYA ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Etos Kerja Bekal Urgent Peserta Didik

Etos kerja merupakan bekal utama peserta didik untuk masuk ke Dunia Industri (DUDI) dalam masyarakat nasional maupun internasional. Terbukanya pasar bebas pada era MEA (Masyarakat Ekonomi Asia) tahun 2016 semakin membuka peluang kompetensi yang harus disadari oleh pihak sekolah untuk mempersiapkan anak didiknya secara maksimal.

Etos kerja merupakan karakter wajib yang harus diberikan oleh sekolah dalam hal ini pada penilaian Kurikulum K-13 REVISI pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, BK , dan Walikelas yang terintegrasi juga pada mata pelajaran lain yakni Penilaian sikap Spiritual (Kompetensi Inti-1) dan Penilaian sikap Sosial (KI-2), Pengetahuan (KI-3), Ketrampilan (KI-4).Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Etos kerja meliputi keseluruhan karakter perilaku siswa dimulai dari sikap spiritual dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, sikap sosial dengan menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dam pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Penumbuhan dan pengembangan Kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Mengapa penilaian Sikap ini menjadi sangat penting? Karena sikap peserta didik pada saat ini mengalami degradasi yang jika hal tersebut tidak dimasukkan pada penilaian di kurikulum sekolah, maka bangsa Indonesia akan kehilangan jati dirinya.

Sebagai contoh kasus degradasi karakter pada peserta didik yakni kurang hormat pada guru, terlambat, menyepelekan Ujian Sekolah, cuek, tidak peduli, semau gue. Karakter yang mereka miliki ini sangat jauh berbeda dengan ciri karakter bangsa Indonesia di masa lalu.

Pada akhirnya ketika seorang peserta didik tidak memiliki etos kerja maka akan segera terseleksi dari pergaulan masyarakat dan dunia. Sedangkan mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa.

Disinilah sangat diperlukan kerja sama orang tua, sekolah, pemerintah dan masyarakat untuk bergandengan erat mewujudkan peserta didik yang berkarakter atau memiliki etos kerja yang tinggi agar kita menjadi bangsa yang beradab.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjutkn..jgn lupa follow jg pny sy ngge

04 May
Balas

Siaapp... Matur nuwun...

04 May
Balas



search

New Post