Yuliawati

Terlahir di kota Pala Fakfak (di jazirah Onin,Negeri Mbaham),di salah satu kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat. Melewati masa kanak-kanak hingga lulus esem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya Orang Biasa
foto :https://www.gridoto.com/read/221030494/soal-ojek-online-pengamat-transportasi-jadi-driver-ojol-bukan-atasi-pengangguran#google_vignette

Hanya Orang Biasa

Semenjak pagi, sudah terlihat matahari bersinar terang, Suprapti melangkah dengan tas berisikan "perkakas' untuk kegiatan di kelasnya. Dalam benak nya, Suprapti berguman semoga hujan tiga hari lalu jangan dulu turun di hari ini. Kegiatan di kelasnya akan berpindah dari satu ruang ke rung lain, dari gedung ke gedung yang satunya, bahkan dari area ke area yang lainnya. Jam tangan dilirik, sepuluh menit lagi Suprapti harusnya sudah di depan kelas. Dan, tepat sepuluh menit berikutnya, suprapti sudah 'get off' dari motor ojek , dan tergesa-gesa megayunkan langkahnya ke ruang kelas. Dua jam berikut, selesai sudah kegiatannya, dan Suprapti berpindah ke gedung yang lainnya.

Langkah kakinya menuju pangkalan ojek dekat pos keamanan, dan meminta bang ojek mengantarkannya ke gedung area seberang jalan. Dengan segala tentengan dan peralatannya, Suprapti melaju menuju ruang kelas di geduang area seberang jalan.

Waktu berlalu, tanpa terasa, matahari bersinar tetap namun sedikit redup, langit mulai berawan, mungkin dua atau tiga jam lagi akan turun hujan. Membathin dengan rasa syukur, semua kegiatannya bisa terselesaikan. Dengan sigap, lengan kanannya diangkat, merespon bunyi klakson motor ojek yang berpapasan.

"Ojek, Bu ?" tanya Bang ojek yang sudah hampir separuh baya itu.

" Iya, pak. Ke arah pasar bunga , ya pak?, respon Suprapti,

"Pasar bunga sampai lampu merah, belok yang kiri atau yang kanan Mbak?", tanya bang Ojek lagi.

"Kiri, Pak. Dekat posko ojek." Suprapti menjawab dengan pelan, sambil membenarkan dudukannya di sade belakang.

" Peralatan saya sudah pas di depan ya, pak? tanya Suprapti lagi , seakan ingin memastikan kalau alat-alat yang ditenteng untuk kegiatan hari ini,aman diletakkan di bagian depan.

"Maaf, mbak, apa jenengan putra ne pak Sudi, yang di dekat pengkolan lampu listrik itu?" tanya pak ojek setengah hati-hati, serasa ragu.

"Iya, pak. " respon Suprapti dengan perlahan.

"Lha kok numpak ojek, mbak?" tanya pak ojek lagi semakin perlahan nadanya.

"Iya, pak. Hanya itu pilihannya saat ini." jawab Supriati lirih.

"Tapi, mobilnya pak Sudi kan ada ,mbak tidak diantar ya?" tanya Pak ojek lagi.

"Iya, pak, mobil Bapak dipakai untuk urusan proyeknya. Tadi , memang ditawari Bapak untuk diantar sama Mang oji, supirnya Bapak. Tapi, sy lebih memilih naik ojek saja, pak." jawab Suprapti setengah menjelaskan .

Tak terasa, kami sudah sampai depan pengkolan dan beberapa puluh meter lagi akan tiba di gerbang pagar.

" Baik, pa, minggir depan sini saja" kata Suprapti yang memilih turun di pintu samping daripada turun depan pintu gerbang utama.

"Ini, pak, ongkosnya !" kata Suprapti sambil mengayunkan tangan kanan dan menyerahkan lembaran uang dua puluh ribuan.

"Uang pas, saja, mbak. Saya lagi tak punya uang kembalinya !" kata pak ojek seraya memohon.

"Begini saja, pak, uang kembalinya untuk bapak saja, saya ikhlaskan. Terima kasih banyak ya, pak !"

kalimat tadi serasa menghantam pak Ojek.

Sambil menerima "perkakas"nya yang didepan motor, Suprapti tersenyum lebar seakan memberikan isyarat bahwa tak apa uang kembalinya untuk pak ojek.

"Mbak, terimkasih ya. Mbak tidak seperti anak-anak orang kaya lain." kata pak ojek saat memberikan perkakas Suprapti dari depan motor.

" Tak apa pak, kita semua ini hanya orang biasa. Kaya dan tidak, tak penting untuk Gusti Allah. Disyukuri setiap nikmat, Insya Allah, ada kebaikan. Kita hanya orang biasa."

"Benar,mbak. Maturnuwun nggeh " kata pak ojek lagi.

Dan, pak Ojek berlalu dengan deru motor mesin bersamaan deru mesin motor.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post