Makan Siang di bawah Terik Matahari
#my_trip_my_adventure
Namanya saja makan siang, berarti makan di waktu siang hari. Dan, di dalam pemahaman yang sudah terkonsep di otak,sejak kecil (barangkali), kalau yang namanya siang itu sinarnya sang surya pasti lagi terik –teriknya, dan itu pastilah cuaca panas di sekeliling, dan itu bukalah tidak mungkin kita mau berjemur. Sejedar duduk saja, kita akncari yang rindang.
Tapi kali ini lain dari lain. Kami serombongan bapak dan ibu guru yang tergabung dalam satu kelompok Papuan Teacher’s Enrichment for Pedagogy, yang mendapat kesempatan lewat Australian Leadership Awards Fellowships(ALAF) 2009 untuk mengikuti short course di salah satu universitas di negara bagian Queensland. Musim dingin saat itu dan di kelas, meskipun sudah berjaket dan bersyal, ada juga yang dengan sarung tangan, kami merasa kedinginan ketika waktu makan siang tiba.
Berbondong-bondong kami berhamburan di halaman yang terkesan teriknya sang surya menajam. Di situlah kami duduk dan masing-masng dari anggota kelompok membuka lunch-box nya dan dengan lahap menikmati makan siang bersama. Yups, having lunch under the shining sun.
#missing)these_friends_much
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pemanas alami ya Bu Yulia, salam sukses
inggih, bu. Salam sukses juga buat ibu..Sehat wal afiat..
Keren Binda. Salam literasi.
salam Literasi dari Papua