Map Your Words untuk Pembelajaran yang Menyenangkan
#Refleksi_pembelajaran
Belajar, seharusnya membuat para pebelajar merasa senang dan menjadi lega akan dahaga dengan ‘keinginrasa tahuan’ mereka. Dalam pembelajaran bahasa asing (bahasa yang bukan dipakai dalam keseharian), dalam konteks ini belajar bahasa Inggris, memerlukan perhatian yang sedikit lebih terhadap situasi atau lingkungan belajar, mengenal karakter para pebelajar , sehingga akan menentukan proses belajar seperti apa yang akan dirancang dengan media pembelajaran apa yang akan digunakan untuk proses ‘transfer’ ilmu dan pengetahuan.
Dalam satu situasi, belajar itu sebuah proses aktif, baik guru maupun orang ua yang mengamati anak-anak mereka belajar dapat menyaksikan bagaimana keaktifan anak-anak mereka belajar, ketika anak-anak mereka merasa tertarik (Pinter, 2018). Pada konteks pebelajar kelompok ‘Nona Cina Aprillia’ ini, lima pebelajar bahasa Ingris dalam kelompok ini, masing masing memiliki karakter yang berbeda, dari gaya belajar yang suka akan gambar , memberi warna, memberi ide dan pendapat secara lisan/verbal , hingga mendemonstrasikan dan mengekspresikan beberapa ‘notion’(=gagasan). Dalam kegiatan ‘vocabulary enrichment”(=memperkaya kosa kata) dengan konteks, barang-barang yang dibawa ke sekolah, parapebelajar ini diminta berkolaborasi dalam menuliskan beenda-benda apa saja yang dibawa ke sekolah untuk menunjng mereka belajar. Dengan memetakan nama barang dalam bahasa pengantara (dalam hal ini bahasa Indonesia), para pebelajar ini menuliskan bergiliran, membentuk alur ‘ expanded-map’ atau peta yang diluaskan.
Dari berpusat pada konteks kata “ Things we bring at school” , masing masing dari mereka menuliskan diatas board-desk (=meja yang bisa dijadikan papan diskusi dan terimakasih buat Om Yus for the amazing-desk ). Menulis pada papan adalah satu aktifitas fisik yang menantang para pebelajar untuk lebih aktif, berpikir cepat, dan bisa melihat bagaimana teman-temannya memberi respon face-to-face ( Dobbs, 2001). Misalnya, satu dari mereka meuliskan kata ‘ gunting’, yang satunya bertanta,’untukapa gunting dibawa ke sekolah’. Diskusi-diskusi kecil inipun menjadi bagian dari ketrsmpilan berkomunikasi dalam kolaborasi tim saat menuliskan kata.
“Map your words” yang telah tertuang diatas meja papan itu, kemudian disesuaikan dengan lembar konsep At School” yang dibagikan. Masing-masing dari pebelajar itu memilih kata yang ditulis tadi, dan dipindahkan ke buku mereka dalam bahasa inggris, dibantu oleh visualisasi gambar pada lembaran konsep tadi. Mereka akan memiliki dua ranah kosa kata, satu ranah adalah kata-kata yang mereka tulis, dan ranah yang satunya adalah kata-kata yang terlihat t pada lembaran at school , yang tadinya tidak terpikirkan oleh mereka. Kolaborasi inipun mengajarkan bagaimana menyatukan kata yang berterima, misalnya kata “ sharpener”. Kata ini, konteksnya lebih umum dengan peruncing pensil, ada yang menyebutkan peraut pensil, ada juga yang menyebutkan penajam pensil, ada juga menyebutnya penggorok pensil. Dari konteks yang berbeda itu, disepakati akan disebut peruncing pensil.
‘Map your Words’ menjadi salah satu teknik pembelajaran bahasa Inggris terutama bagi pemula, dan bisa menyenangkan , terutama dalam kelompok kelompok, bisa bersakal kecil, maupun besar. #Sukses_kelas_NonaCinaApril
Referensi
Dobbs,J. (2001). Using the Board in the Language Classroom. Cambridge University Press.
Pinter, A .(2018). Teaching Young Langugage Learners. Oxford University Press
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar