yulia yulianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
260. KABAR LITERASI

260. KABAR LITERASI

TANTANGAN MENULIS HARIKE-260

#TantanganGurusiana

KABAR LITERASI

Menyoal permasalahan literasi tidak mudah. Demikian halnya menumbuhkan minat baca peserta didik dan generasi muda yang kelak akan mewarisi bangsa ini. Salah satu ujung tombak pembentuk generasi muda adalah guru. Sehingga guru menjadi figure penentu keberhasilan pendidikan.

Tapi guru memiliki keterbatasan gerak dan langkah. Diperlukan dukungan, pemahaman dan pengertian dari berbagai pihak, agar Gerakan Literasi Nasional (GLN) dapat terlaksana dengan baik.

Pihak yang perlu dilibatkan dalam upaya memasifkan gerakan literasi nasional diantaranya : (a) dinas pendidikan pusat dan saerah, (b) dinas perpustakaan pusat dan daerah, (c) balai bahasa, (d) pengawas sekolah,(e) kepala sekolah, (f) kelompok kerja literasi nasional/provinsi/kota/kabupaten, (g) komite sekolah, (h) tim literasi sekolah, (i) guru, (j) orang tua (keluarga), (k) komunitas literasi, (l) TBM, (m) tokoh masyarakat dan (n) dunia usaha. Tentunya keterlibatan pihak tersebut disesuaikan dengan tupoksi masing-masing.

Selain itu perlu ada perbaikan system managerial untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari program yang telah dilakukan. Apakah anjuran untuk melaksanakan membaca 15 menit diawal pelajaran telah dilakukan disetiap jenjang pendidikan? Apakah buku bacaan sudah tersedia di setiap sekolah? Itu contoh beberapa indikator yang harus dievaluasi hasilnya.

Maka prinsip managemen harus dilakukan secara bertahap mulai dari langkah : (a) perencanan, (b) pelaksanaan, (c) monitoring and (d) evaluasi. Hasil evaluasi harus dilengkapi laporan dan hasil analisa yang diperoleh dari angket, instrumen, portopolio, assesment lapangan, dan hasil FGD (Forum Grup Discussion).

Hal yang perlu disiapkan untuk menggerakkan literasi secara massif, diantaranya :

1. Pembuatan program literasi terpadu, berdasarkan komponen literasi meliputi program literasi usia dini, dasar, perpustakaan, teknologi, media dan visual.

2. Diklat/pelatihan terpadu, diantaranya menulis, membaca, mendongeng, musikalisasi puisi, vokal grup, cipta lagu iterasi dll.

3. Sosialisasi terpadu kepada pihak terkait.

4. Pelaksanaan kegiatan sesuai rencana

5. Ketersediaan sarana dan prasarana literasi seperti buku, perpustakaan, pojok baca, media, tata kelola dan petugas/fasilitator/narasumber yang kompeten.

6. Terselenggaranya lomba-lomba literasi.

7. Apresiasi literasi.

8. Tersedianya panggung literasi sebagai ajang unjuk bakat literasi,

9. Tersedianya media literasi, sebagai wadah pengembangan dan apresiasi literasi, baik media cetak, lektronik dan digial.

10. Tersedianya anggaran literasi untuk kegiatan, pengembangan, penelitian, apresiasi, beasiswa dan studi tiru literasi.

11. Penggalangan partisipasi, pelibatan public dan daya dukung dari berbagai pihak diantaranya dari pemerintah pusat dan daerah, dinas terkait, pengawas, sekolah, tokoh masyarakat, komite, orang tua dan dunia usaha.

12. Monitoring dan evaluasi literasi dilakukan secara terpadu, berkesinambungan dan terarah.

Bila hal tersebut dilakukan terpadu, terarah dan berkesinambungan maka upaya meningkatkan pelaksanaan GLN dapat berhasil. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang informatif bun.Sukses selalu

12 Nov
Balas



search

New Post