Yulia Yunara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SIKAP TANGNGGUNG JAWAB DENGAN PEMBERIAN REWARD

LAPORAN HASIL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN RASA TANGGUNG JAWAB ANAK DENGAN PEMBERIAN REWARD DI TK YAPIS

ABSTRAK

Permasalahan yang terjadi saat ini kurangnya sikap tanggung jawab anak dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Hal ini dipengaruhi oleh metode atau aspek perkembangan yang diberikan belum optimal, masih ada anak yang belum menerapkan sikap tanggung jawab seperti menyelesaikan tugas yang diberikan, menyimpan mainan pada tempatnya. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap tanggung jawab anak dengan cara pemberian reward atau penghargaan. Dengan metode pemberian reward guna meningkatkan sikap tanggung jawab anak adalah cara yang tepat untuk memberi jalan atau menjembatani anak untuk terbiasa bersikap tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif denagn kajian studi literature, teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menelaah sumber primer berupa buku refrensi dan jurnal yang relavan dengan masalah. Kemudian dilakukan analisis dengan mengaitkan antara permasalahan dengan konsep dan teori yang relavan. Hasil temuan dari beberapa referensi menunjukkan bahwa dengan cara pemberian reward untuk peningkatan pembiasaan tanggung jawab anak sangat baik dilakukan, dan diterapkan untuk anak. Karena hal tersebut berpengaruh untuk berbagai aspek-aspek perkembangan seperti untuk belajar bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan, dapat mengendalikan diri serta dapat memotivasi anak untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dari pada sebelumnya dan meluruskan akhlak anak untuk masa yang akan dating.

Kata kunci: pemberian reward, pembiasaan sikap tanggung jawab anak.

PENDAHULUAN

Anak usia dini adalah individu yang sedang menjalani suatu proses petumbuhan dan perkembangan dengan pesat dan fundamentalbagi kehidupan anak selanjutnya. Anak usia dini berada pada fase emas atau golden age, karena pada masa ini anak mengalami berbagai perkembangan dengan kecepatan perkembangan yanag biasa dibandingkan usia selanjutnya. Pada masa inilah kesempatan yang sangat efektif utuk membangun dan menggali aspek perkembangan anak. Oleh karena itu, pada masa ini anak usia dini membutuhkan banyak stimulasi dan rangsanagn yang sesuai dengan kebutuhan agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal. Menurut Suyadi dan Ulfa (2015:2) mengemukakan bahwa anak usia dini merupakan masa perkembangan dan pertembuhan yang sangat menentukan bagi anak dimasa depannyaatas periode yang sangat kritis yang sangat menentukan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang harus diberikan anak usia dini 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian berbagai ransangan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan baik jasmani dan roani agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, Susanto (2017: 16 ). PAUD adalah pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan segala aspek perkembangan anak secara optimalsehingga terbentuk perilaku dan memiliki dasar yang berguna untuk hidupnya. Pada usia taman kanak-kanak salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan yaitu sikap tanggung jawab.

Anak usia dini memiliki karakteristi yang berbeda-beda. Anak usia dini adalah usia dimana masih belajar akan menegnali dirinya sendiri perlu bimbingan agar memahami berbagai hal tentang dunia dan isinya. Anak perlu dibimbing sikap tanggung jawabnya agar anak dapat memahami aturan-aturan yang diterapkan disekolahnya maupun aturan yang ada dirumah.

Sikap tanggung jawab adalah suatu cara untuk membantu anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri. Penanaman sikap tanggung jawab bagi anak dalam pembelajaran memang sangat penting, karena dalam kenyataanya sekarang ini masih banyak anak yang menunjukkan sikap yang kurang tanggung jawab. Perilaku tanggung jawab merupakan sikap yang harus ditanamkan untuk menjadikan diri anak usia dini bertanggung jawab dan sikap patuh akan peraturan yang ada, dan guna untuk membiasakan sikap pada tanggung jawab untuk kemasa selanjutnya.

KAJIAN PUSTAKA

Pembelajaran yang dilakukan dengan melalui reward mampu meningkatan motivasi dan hasil belajar anak (Siska Angraini, 2017). Dengan pemberian reward dapat meningkatkan motivasi belajar anak ( Muhajirah Aziz, 2019 ). Reward stiker bergambar dapat menjadi salah satu bentuk penerapan yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi belajar anak ( Lestari, Eni Puji, 2018 ). Menurut Santy, dkk (2018) bahwa reward atau penghargaan mendorong anak untuk kembali melakukan perilaku yang baik dan diterima di lingkungan sosial. Menurut Purwanto (2006:182) menjelaskan penghargaan diberikan agar anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi kedisiplinannya. Anak akan menjadi lebih keras kemauannya untuk berbuat lebih baik lagi dengan demikian anak akan mematuhi norma dan aturan yang berlaku. Dengan menggunakan pemberian reward anak akan lebih semangat dan atusias lagi (Sukmawati 2015)

1. Sikap Tanggung awab Anak Usia 4-5 Tahun

Pemberian Reward

Reward adalah suatu penghargaan atau apresiasi yang diberikan pada seseorang atas prestasi atau hal positif yang telah dilakukan.

Reward yang digunakan dapat menstimulasi kemampuan sikap tanggung jawab anak ada beberapa yaitu :

Pertama: dapat membantu anak agar dapat belajar bertanggung jawab mengendalikan diri. Dimana ketika anak mampu mengendalikan perilaku dana anak mampu menghargai seseorang dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan, itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan sikap tanggung jawab anak telah tercapai. Sama halnya dengan Sari (2017) bahwa hal tersebut berguna untuk pembetukan karakter anaksehingga terlatih dan terkontrol untuk menghadapi suatu aturan-aturan atau kebiasaan dalam keberlangsungan hidup dirinya sendiri ataupun lingkungan social. Anak bisa dikatakan mampu berperilaku bertanggung jawab apa bila anak telah ditanamkan dan diberikan stimulasi sejak dini. Dan dirangsang dengan pemberian rewarditu adalah suatu hal yang baik diharapkan untuk sikap tanggung jawab anak usia dini.

Kedua: penggunaan reward yang diberikan kepada anak dapat menimbulkan hasil dan usaha yang diharapkan. Sejalan dengan Kawulur (2017) mengatakan pemeberian reward diberikan apabila anak mampu melalui usaha yang keras untuk belajar. Karena apabila anak mampu membiasakan sikap tanggung jawab dan usaha untuk belajar maka anak akan menghasilkan prestasi belajar dari pembiasaan tersebut. Karena perilaku sikap tanggung jawab perlu diajarkan sejak dini, karena akan mempengaruhi perteumbuhan dan perkembangan anak kelak. Maka dengan penggunaan reward untuk meningkatkan pembiasaan sikap tanggung jawab membantu anak untuk mengenal dan menemukan dirinya serta mengatasi dan mencegah timbulnya masalah sikap tanggung jawab. Disamping itu juga mengajarkan untuk menciptakan suasana aman, nyaman menyenangkan bagi kegiatan belajar dan bermain.

Penggunaan reward untuk meningkatkan pembiasaan tanggung jawab anak

Berdasarkan konsep perkembangan pembiasaan sikap tanggung jawab dengan penggunaan rewarduntuk anak usia dini, maka peneliti dapat menganalisis sebagai berikut:

Penggunaan reward untuk peningkatan sikap tanggung jawab anak. Dapat membantu anak agar dapat belajar bertanggung jawab dan mengendalikan diri. Menanamkan sikap tanggung jawab sejak dini akan berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakatanak dimasa yang akan dating. Untuk itu sikap tanggung jawab anak ditingkatkan secara optimal, salah satunya dengan penerapan reward.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini berangkat dari permasalahan di TK YPIS Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 dimana sikap tanggung jawab anak belum berkembang secara optimal. Dengan demikian diperlukan upaya untuk meningkatkan sikap tanggung jawab anak adalah dengan pemberian reward. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan sikap tanggung jawab anak kelompok A TK YAPIS Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023. Penelitian tindakan kelas yang dimaksud adalah tindakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dimana tindakan tersebut dianggap sebagai cara yang tepat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam siklus I diperoleh data siswa yang belum berkembang (BB) sejumlah 0 anak atau 0%, anak yang mulai berkembang (MB) sejumlah 2 anak atau 40%, yang berkembang sesuai harapan (BSH) sejumlah 3 anak atau 60%, yang berkembang baik sekali (BSB) sebanyak 0 anak atau 0%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang belum berkembang sangat baik belum ada. sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama belum sesuai dengan kriteria persentase ketuntasan dalam belajar anak, maka pelaksanaan pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.

Pada pelaksanaan siklus II diperoleh data anak yang mulai berkembang (MB) sebanyak 0 anak atau 0% anak yang berkembang sesuai dengan harapan (BSH) 3 anak atau 60% dan yang berkembang sangat baik (BSB) 2 anak atau 40%, sehingga angka kriteria persentase kentuntasan dalam belajar anak yang (BSH) lebih meningkat menjadi 60% dan (BSB) 2 anak 40%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang belum berkembang (BB) dan (MB) sudah tidak ada. keseluruhan sebanyak 5 sehingga dapat dinyatakan bahwa hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama belum sesuai dengan kriteria persentase ketuntasan dalam belajar, maka berdasarkan hasil tersebut di atas, sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan, sehingga peneliti memutuskan untuk perbaikan pembelajaran dihentikan pada siklus II

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasrkan hasil penelitian dan pembahsan tindakan kelas yang dilakukan secara klaboratif antara peneliti dan guru, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan reward sebagai upaya meningkatkan rasa tanggung jawab anak di Kelompok A TK YAPIS, pertama menggunakan reward dengan pujian anak belum begitu bersemangat. Namun setelah pemberian reward dengan stiker anak sangat bersemangat.

5.2 Saran

1) Bagi Guru

a. Penerapan reward hendaknya bisa diterapkan kembali oleh guru dalam pembelajran yang disesuaikan dengan keadaan anak.

b. Hendaknya guru dalam melaksanakan pembelajran dapat meningkatkan rasa tanggung jawab anak selama pembelajaran.

c. Pada saat guru menerapkan reward, guru seharusnya memberi pengarahan kepada anak terlebih dahulu agar belajar tidak hanya untuk mendapatkan reward.

2) Bagi Anak

a. Anak hendaknya lebih semangat dalam belajar agar dapat reward.

b. Anak jangan belajar hanya karena semata-mata untuk mendapatkan reward tetapi jadikan reward itu sebagai motivasi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post