Yuli Eka Sari,S.Pd

Bernama lengkap Yuli Eka Sari,S.Pd. lahir di Jember, 7 Juli 1970. Pernah mengikuti pendidikan di ABA Bhakti Pertiwi Jember. Dan karena tuntutan mengajar di TK a...

Selengkapnya
Navigasi Web
   JAMU KENCUR BUKAN CUMA UNTUK ANAK BAU KENCUR

JAMU KENCUR BUKAN CUMA UNTUK ANAK BAU KENCUR

Waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 ketika aku dengar dari ruang tengah terdengar suara uhuk uhuk...berapa kali. Spontan aku menuju ke dapur bongkar bongkar tempat bumbu dapur, syukurlah masih bisa kutemukan benda yang aku cari pada saat situasi seperti ini, ya itu adalah kencur.

Dengan sigap aku ambil beberapa ruas kencur, aku kupas kemudian aku haluskan, cara menghaluskan ini ada dua macam, bisa menggunakan parutan atau dengan blender. Kemudian aku panaskan air di panci dan aku masukkan kencur yang sudah dihaluskan ditambahkan sedikit asam supaya rasanya tidak terlalu getir, setelah mendidih diangkat dan disaring di dalam gelas. Diamkan beberapa saat, setelah hangat, air kencur diberi madu secukupnya atau kalau tidak ada madu boleh diberi gula setengah sendok saja. Kemudian diminumkan kepada anak yang batuk. Insya Allah besok pagi sudah sembuh.

Cara seperti ini sudah saya lakukan selama bertahun-tahun setiap kali mendapati anak saya terserang batuk atau sudah terjangkit batuk. Cara ini cukup Efektif dan manjur untuk keluarga kami. Memang sedikit ribet, akan tetapi bukankah menjadi seorang ibu harus mau repot? Apalagi Jika itu menyangkut kesehatan anak kita.

Saya memang termasuk ibu-ibu yang agak kuno, untuk menjaga kesehatan keluarga saya masih sering membuatkan wedang jahe, atau kalau ada anggota keluarga sakit perut atau mengalami gangguan pencernakan saya masih buatkan jamu yang berasal dari rebusan daun dan pohon ciplukan. Jadi jika ada anak kita atau anggota keluarga yang sakit, saya tidak lantas sedikit-sedikit pergi ke dokter. Cukup dibuatkan jamu sendiri di rumah. Ini merupakan satu upaya saya untuk mengurangi ketergantungan anggota keluarga terhadap obat-obat kimia.

Juga saya ingin melestarikan budaya leluhur nenek moyang kita. Bukankah pada pada zaman dahulu sebelum banyak dokter di tanah air ini nenek moyang kita menggunakan rempah-rempah yang merupakan kekayaan alam indonesia untuk dibuat jamu? Baik itu diperuntukkan bagi vitalitas atau daya tahan tubuh, maupun sebagai pengobatan suatu penyakit.

Jika bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikan budaya nenek moyang kita? Mari kita buat gerakan melestarikan budaya nenek moyang dengan minum jamu, yang tanpa pengawet dan tanpa bahan kimia lainnya..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post